Anak yang memiliki keluarga tak harmonis atau kerap disebut dengan broken home sering kali mendapat stigma negatif. Mereka dianggap mempunyai pengaruh buruk bagi lingkungan sekitar.
Meskipun begitu, bukan berarti anak broken home tak boleh mendapat kasih sayang. Mereka juga berhak untuk mencintai dan dicintai.
Berikut kiat-kiat memahami anak broken home:
1. Ada Beberapa yang Menderita Trust Issue
Kita bisa mulai mengajaknya berbicara seputar hal-hal yang meresahkan. Dari situ, buatlah kesepakatan yang nantinya bisa menjadi acuan dalam hubungan kalian. Hal ini dilakukan agar pasangan ingat dengan komitmen yang telah dibuat.
2. Terkadang Enggan Membicarakan Dirinya
Berikan ruang jika ia mulai membicarakan masalah hidupnya, terlebih persoalan seputar keluarga. Dengarkan dan berikan tanggapan positif agar mereka bisa lebih terbuka.
3. Mereka lebih mandiri
Secara teknis, anak broken home sudah dipaksa untuk mandiri di usia yang sangat muda. Tak jarang ia harus mengurus saudara hingga diri sendiri.
Namun, jangan biarkan hal ini terus-menerus. Tetap tanyakan bagaimana kabar dan kondisinya. Mulailah membuka percakapan agar ia merasa tak menanggung semua beban sendirian.
GridPop.ID (*)