"Jadi pekerjaan warisan dari orang tua, dari almarhum abah," ucap Mahfud.
Selama 15 tahun bekerja, mereka jarang bertemu langsung dengan majikannya.
"Tapi jarang sekali sih sebelum sekali, dua bulan sekali," ucap Fitriani.
"Ketemunya di bukan Taif jadi karena bos saya perempuan jadi ketemunya di Jeddah," sambung.
Fitriani menambahkan bahwa meskipun gajinya di atas rata-rata TKI, bonus yang mereka terima dari majikan sangat besar, bahkan melebihi gaji mereka.
"Jika dibanding sama TKW-TKW lainnya mungkin agak teratas. Dan kalau gaji sebenarnya tidak terlalu wow karena di sini kan TKI juge berbisnis kan kang Alman," ujar Fitriani.
"Yang bikin kita itu betah bonusnya kang Alman, bukan hanya," ungkap Fitriani.
"Jadi bonusnya lebih besar dari gajinya," timpal Mahfud.
Bonus yang diberikan kepada mereka dapat mencapai 15 ribu Riyal, setara dengan Rp 60 juta jika dihitung dalam rupiah.
Bonus ini terutama diterima pada saat Lebaran, di mana mereka mendapatkan Rp 60 juta per orang, sehingga jika dihitung untuk keduanya, jumlahnya mencapai Rp 120 juta.
"Lebaran aja itu kita dapat 15.000 Riyal," ucap Mahfud.
Baca Juga: Pilunya Unggahan Terakhir Andri, TKI di Jepang yang Meninggal Usai Jatuh dari Ketinggian 12 Meter