Find Us On Social Media :

Dikenal Wanita Tangguh, Ini Sosok Ni Wayan Suriati Petani Wanita di Jembarana yang Tewas Tersambar Petir

By Andriana Oky, Senin, 29 Januari 2024 | 17:30 WIB

Ilustrasi petir saat hujan deras.

GridPop.ID - Nasib tragis menimpa belasan orang petani di Jembrana, Bali.

Sebanyak 12 petani tersambar petir saat berteduh di sebuah gubuk yang terletak di tengah sawah.

Insiden tragis ini terjadi pada Sabtu (27/1/2024) sore.

Melansir Tribun-Medan.com diungkapkan sebelum kejadian, para korban merupakan petani yang sedang panen semangka di wilayah Subak Kawis, Desa Budeng.

Setelahnya para korban pun telah dilarikan ke RSU Negara.

Sayangnya dari 12 petani yang tersambar petir, 1 petani dinyatakan tewas dan 3 lainnya mengalami luka berat.

"Kita sudah mengecek kondisi korban. Dari 12 orang tersebut sebagian besar sudah boleh pulang," terang Kapolsek Kota Jembrana, Iptu Richard Damianus Pengan.

"Untuk yang luka ringan informasinya akan segera boleh pulang sesuai petunjuk dokter. Namun untuk luka berat masih harus menjalani perawatan," tuturnya.

Korban yang meninggal, Ni Wayan Suriati dikenal sebagai wanita yang multi talenta dan tak pernah mengeluh akan pekerjaannya.

Baca Juga: Dikira Asam Lambung, Mpok Atiek Ternyata Idap Tumor di Ususnya: Nggak Bisa BAB 4 Hari...

Keluarga korban, Ketut Sarya Widana (58) mengaku tak punya firasat Ni Wayan Suriati akan meninggal.

"Kami di keluarga biasa-biasa saja. Artinya tidak ada pertanda apapun sebelum kejadian tersebut (sebelum korban tersambar petir)," bebernya.

Sebelum meninggal, wanita tersebut meminta difoto dengan posisi melambaikan tangan.

"Sempat minta foto dengan tangan melambai. Biasanya, mungkin sebelumnya beliau tidak pernah sampai seperti itu (meminta foto)," imbuhnya.

Semasa hidupnya, Ni Wayan Suriati dikenal sebagai sosok perempuan yang multitalenta.

"Multi talenta sekali. Apa saja dikerjakan, mulai dari jadi petani, membuat upakara Banten hingga memasak.

Kadang beliau dipanggil sebagai juru memasak saat hajatan-hajatan di tetangga," tandasnya.

Pihak Desa Melakukan Koordinasi

Bendesa Adat Budeng, I Ketut Hindu Riyasa mengatakan, pihaknya saat ini belum menentukan langkah apapun pasca peristiwa 12 petani tersambar petir di wilayah Subak Kawis.

Baca Juga: Bak Disambar Petir di Siang Bolong, Jessica Iskandar Pilu Anak Bungsu Idap Infeksi Getah Bening

Insiden orang tersambar petir memang pernah terjadi puluhan tahun lalu.

Namun begitu, pihaknya bakal berkoordinasi terlebih dahulu dengan panglingsir desa adat setempat serta warga untuk menentukan langkah lebih lanjut yang diambil.

"Kita koordinasikan dulu dengan panglingsir di sini. Jika memang perlu kita laksanakan (ritual mecaru).

Saat ini kita akan telusuri dulu kejadiannya apakah meninggal di tempat atau tidak.

Karena upacara atau ritualnya akan berbeda," jelas Ketut Hindu Riyasa dikutip dari Tribun-Bali.com.

GridPop.ID (*)

Baca Juga: Disebut Kantongi Uang Rp 500 Juta dari Terdakwa, Begini Awa Mula Celine Evangelista Terseret Kasus Suap Tambang