"Saya akan menunggu dari kepolisian, karena LP model A itu polisi yg akan memproses," jelas Angger Dimas.
Jika memang ada unsur pidana, ia ingin pelaku mendapat hukuman yang seberat-beratnya.
"Jika adanya tindakan pidana di CCTV itu, tolong hukum seberat-beratnya," ujar Angger Dimas.
"Saya nggak mau sebagai bapak pakai nangis-nangis saya ingin ungkapkan itu, segera lah ungkapkan," lanjutnya.
Kronologi Meninggalnya Dante
Melansir Kompas.com, Tamara Tyasmara membeberkan kronologi sebelum sang anak meninggal dunia.
Kala itu Dante, ujar Tamara pergi bersama satu orang dewasa dan teman anaknya.
“Ini bukan kali pertama dia (Dante) renang, jadi aku sebagai orangtua percaya. Apalagi ini Dante udah aku pesenin jangan nyebur dulu sebelum aku datang,” tutur Tamara.
“Ini aku drop, aku pergi ke lokasi (syuting), take dua scene doang. Pikiran aku enteng aja kemarin, paling satu jam, dua jam doang, apalagi dekat (lokasinya),” tambah Tamara.
“Aku udah dekat nih mau masuk komplek kolam renang itu, tiba-tiba dikabarin Dante udah, apa sih namanya dikasih napas buatan. Kebetulan yang bantu Dante itu dokter, dibantu,” ucap Tamara.
“Aku bilang cari aja rumah terdekat, yang terdekat RS Islam Pondok Kopi. Aku putar balik, Dante (diantar) jalan ke situ, ketemunya di situ, udah ketemunya di situ. Dante udah di kasur, aku langsung pegang dia, pas udah di EKG udah flat udah enggak ada,” tutur Tamara.