Find Us On Social Media :

Jelang Pemilu 2024, Istilah Dirty Vote Viral di TikTok, Apa Arti Sebenarnya?

By Helna Estalansa, Selasa, 13 Februari 2024 | 10:45 WIB

Arti kata Dirty Vote

GridPop.ID - Menjelang pemilu 2024, istilah Dirty Vote baru-baru ini tengah ramai dibahas netizen di media sosial.

Bahkan istilah Dirty Vote juga viral di TikTok.

Usai viral di TikTok, pencarian 'Dirty Vote' di Google pun semakin meningkat.

Lantas, apa sebenarnya makna dari istilah Dirty Vote yang sedang viral di TikTok ini?

Berikut penjelasnnya!

Arti Dirty Vote

Melansir dari TribunTrends.com, jika diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Dirty Vote diartikan sebagai Suara Kotor.

Akan tetapi, sebenarnya Dirty Vote merujuk pada praktik Kampanye Kotor.

Dirty Vote memiliki kesamaan dengan black campaign, namun berbeda karena biasanya tidak dapat diakses secara langsung oleh publik karena dilakukan oleh elite politik.

Ada berbagai cara untuk melaksanakan Dirty Vote, mulai dari penyebaran informasi palsu (hoaks) hingga praktik politik uang.

Lalu bagaimana istilah Dirty Vote ini menjadi viral?

Baca Juga: Batal Menikah Calon Suami Mendadak Hilang Kontak, Curhat Wanita Ini Viral di TikTok, Ternyata Banyak Korban Selain Dirinya

Istilah Dirty Vote mulai menjadi viral ketika dirilisnya sebuah film dokumenter berjudul Dirty Vote pada masa tenang Pemilu 2024.

Film tersebut mengungkap berbagai kecurangan yang terjadi dalam Pemilu dan dipublikasikan di saluran YouTube pada hari Minggu, 11 Februari 2024.

Dalam film tersebut, diungkap bagaimana para elit politik memanfaatkan kekuasaan mereka untuk memenangkan Pemilu 2024.

Produksi film Dirty Vote adalah hasil karya WatchDoc yang disutradarai oleh Dandhy Dwi Laksono, yang bertujuan untuk memperlihatkan kecurangan dalam Pemilu 2024.

Film ini menampilkan tiga pakar hukum tata negara, yaitu Bivitri Susanti, Feri Amsari, dan Zainal Arifin Mochtar, yang menjelaskan cara para elit politik di Indonesia menggunakan kekuasaan mereka untuk kepentingan pemenangan dalam pemilu.

Sutradara film Dirty Vote, Dandhy Dwi Laksono, berharap bahwa film ini dapat menjadi alat edukasi bagi masyarakat, terutama pada masa tenang pemilu.

Sebelumnya, WatchDoc telah merilis beberapa film terkait momentum pemilu.

Seperti pada tahun 2014 dengan film Ketujuh.

Lalu pada tahun 2017 menjelang Pilkada DKI Jakarta dengan film Jakarta Unfair, serta pada Pilpres 2019 dengan film Sexy Killers.

Baca Juga: VIRAL di TikTok Sosok Wanita yang Rela Tinggalkan Resepsi Pernikahan Demi Ramaikan Kampanye Akbar Prabowo - Gibran, Netizen Heboh

(*)