Find Us On Social Media :

Populer selama Masa Kampanye Pilpres, Ini Arti Istilah Kuda Putih yang Viral di TikTok

By Andriana Oky, Selasa, 20 Februari 2024 | 18:45 WIB

Arti Istilah kuda putih

GridPop.ID - Selama masa kampanye muncul banyak istilah baru yang viral di TikTok.

Salah satunya istilah kuda putih yang dikaitkan dengan sosok Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.

Apa sih arti istilah kuda putih ini?

Dilansir dari TribunTrends.com diungkapkan kata kuda putih sempat populer di Google Trends karena ramainya pembicaraan tentang sosok Ahok.

Sosok Ahok disebut-sebut sebagi kuda putih Jokowi dalam pesta politik kali ini.

Beredar kabar burung dengan narasi bahwa Ahok ditugaskan Jokowi untuk mengacaukan PDIP dari dalam dan mencegah kubu Anies serta Ganjar bergabung.

Sebagai informasi, kubu pendukung Ahok dan kubu pendukung Anies pernah berseteru dalam Pilkada DKI 2017 di mana Ahok dilaporkan atas penistaan agama.

Apa arti kuda putih?

Dalam Alkitab, orang yang maju seraya menunggangi kuda putih digambarkan sebagai seseorang yang mampu merebut kemenangan. Ia memegang sebuah panah dan mengenakan mahkota.

Baca Juga: Kata Sponge 18 Viral di Tiktok, Apa Artinya? Ternyata Punya Makna Vulgar

Dikutip dari buku An Introduction to Reading Apocalypse oleh Columba Graham Flegg (1999), penunggang kuda putih itu disebut sebagai "Conquest" yang berarti "Kemenangan".

Apabila mengacu pada penjelasan tersebut, arti kuda putih adalah orang yang mengantarkan penunggangnya menuju kemenangan akhir.

Arti Kata Silent Majority

Istilah "silent majority" yang sempat disampaikan oleh Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.

Melansir buku Kamus Oxford via TribunStyle.com disebutkan silent majority adalah sekelompok besar orang di suatu negara yang tidak menyatakan pendapat tentang sesuatu atau tidak mengungkapkan pendapatnya secara terbuka.

Dalam Bahasa Indonesia, silent majority dikenal sebagai mayoritas yang diam.

Selain itu, silent majority juga berarti suatu kelompok atau masyarakat yang tidak secara aktif berpartisipasi dalam perdebatan atau demonstasi, namun memiliki pendapat atau sikap yang serupa.

Meskipun mereka tidak terlalu vokal, mereka dianggap sebagai kekuatan meyoritas yang mendasari suatu posisi atau pandangan.

Adapun istilah ini biasa digunakan dalam politik untuk merujuk kepada massa yang tidak terwakili dalam media atau arena politik yang aktif.

GridPop.ID (*)

Baca Juga: Viral di TikTok, Apa Arti Kata Satisfying yang Sering Dipakai Netizen di Medsos?