Find Us On Social Media :

Diduga Muak Jadi Gosip Tetangga, Petani di Nunukan Nekat Minum Racun, Malu Usai Tahu Putrinya Selingkuh

By Luvy Octaviani, Kamis, 22 Februari 2024 | 11:13 WIB

Ilustrasi racun

GridPop.ID - Seorang oetani berinisial KR (57) baru-baru ini nekat berniat mengakhiri hidupnya dengan meminum racun.

KR (57) sendiri merupakan warga Kelurahan Tanjung Harapan, Nunukan Selatan, Nunukan, Kalimantan Utara.

Petani asal Nunukan ini diduga muak menjadi bahan gosip tetangga terkait anaknya yang menjalin hubungan terlarang dengan pria lain.

Padahal, putri sulung petani tersebut telah memiliki suami dan kini menjadi bulan-bulanan tetangga.

Beruntung, nyawanya tertolong karena tetangganya berinisial A, sigap memberikan pertolongan.

Melansir dari laman tribunnewsmaker.com, Kapolsek Nunukan Kota, AKP Muhammad Karyadi, mengungkapkan, peristiwa percobaan bunuh diri itu dilakukan lantaran KR merasa malu putri sulungnya, DR (22), menjadi bahan gunjingan tetangga.

"Kejadiannya Senin 19 Februari 2024, sekitar pukul 16.45 Wita. Korban awalnya datang ke rumah putrinya DR, yang bersebelahan." ujar Karyadi, pada Rabu (21/2/2024).

"Korban bermaksud membahas permasalahan anaknya yang santer dibicarakan tetangga," lanjutnya.

Di rumah tersebut, KR berkeluh kesah terhadap gosip warga sekitar.

Ia pun menyesalkan perbuatan anaknya yang dikabarkan menjalin hubungan tak pantas dengan laki-laki lain.

Dari mulut KR, bahkan sempat terucap kalimat bahwa lebih baik dirinya mati saja, daripada menanggung malu lantaran aib anaknya.

Baca Juga: Video Panas Tersebar, Siswi SMA Meregang Nyawa Usai Nekat Tenggak Racun Pembasmi Rumput, Begini Faktanya

"Kendati demikian, putrinya DR, mengira kalimat tersebut hanya ucapan atau nasihat biasa, yang tak berujung pada kenekatan KR," imbuh Karyadi.

KR kemudian meminta DR memasak makanan, untuk disantap bersama keluarga.

Saat itu ada KR, putri sulungnya DR, dan putrinya yang lain bernama IR yang masih berusia 14 tahun.

Bahkan, saat makan, KR kembali mengeluarkan kalimat kekecewaan atas perbuatan putrinya DR.

"Kecewa aku nak, mupaksirika (kamu kasih malu aku)," tutur Karyadi, meniru kalimat yang keluar dari KR.

DR yang ditegur oleh ayahnya, hanya terdiam, menunduk, dan meneruskan makannya tanpa menyahut ucapan ayahnya.

Usai bersantap bersama kedua putrinya, KR meminta DR menelepon anak laki-lakinya yang berada di Kota Tarakan.

Saat DR pergi mengambil ponsel dan menelepon di luar rumah, tiba-tiba terdengar teriakan histeris IR yang memanggil manggil nama ayahnya.

IR yang kebingungan, kalang kabut, berlari keluar mencari keberadaan DR.

Aksi IR, diketahui tetangga sebelah rumah berinisial A, yang sedang memperbaiki jala.

A bahkan mendengar suara tercekik dalam rumah KR, yang terdengar memaksakan diri membaca kalimat takbir sebanyak tiga kali.

Baca Juga: Diduga Minum Racun hingga Tewas di Hotel Ciputat, Begini Kondisi Pasangan Kekasih Ini Saat Ditemukan, Tinggalkan Surat untuk Keluarga

"Tetangganya segera lari masuk rumah memastikan apa yang membuat IR lari kalang kabut sambil histeris memanggil kakaknya." ujarnya.

"Dia melihat KR sudah tergeletak dengan mulut berbusa. Di meja makan, terdapat plastik hitam diduga berisi racun yang ditenggak oleh KR," urai Karyadi.

Menduga KR keracunan, A berlari keluar rumah, dan mencarikan air kelapa sebagai upaya pertolongan pertama agar racun dalam tubuh KR keluar.

Setelah itu, KR dilarikan ke rumah sakit untuk ditangani tim medis.

Polisi yang menerima laporan peristiwa tersebut, melakukan olah TKP, dan mengamankan plastik hitam berisi racun yang diduga digunakan korban untuk bunuh diri.

"Hasil penyelidikan kami, diduga korban mencoba bunuh diri dengan meminum racun yang jenisnya masih kami dalami." jelasnya.

"Ia melakukan itu, karena malu mendengar cerita dari tetangga, terkait ulah putrinya. Saat ini, korban sudah sadarkan diri," kata Karyadi.

5 Hal yang Bisa Dilakukan jika Tetangga Menyebar Gosip tentang Kita

Dilansir oleh kompas.com dari sejumlah sumber, berikut cara menghadapi tetangga yang menyebarkan gosip tentang kita:

1. Sadari jika gosip itu tidak berbahaya

Tidak ada yang suka dirinya dijadikan bahan gosip tetangga atau lingkungan sekitar. Namun, penting untuk menyadari bahwa kebanyakan gosip dan rumor yang menyebar tentang kita biasanya tidak berbahaya.

Baca Juga: Belum Jadi Pertanggungjawabkan Perbuatannya di Dunia, Kopda Muslimin Ditemukan Sudah Meninggal, Kabarnya Minum Racun Sampai Muntah-muntah!

Jadi, usahakan kita tetap menghadapinya dengan kepala dingin dan membiarkannya. Sebab, sering kali, orang yang menyebarkan gosip tentang kita ingin memprovokasi kita agar melakukan reaksi tertentu.

Jadi, semakin kita mengabaikannya maka akan semakin baik. Cukup tertawakan saja gosip-gosip tentang kita yang beredar di kalangan tetangga.

Tak perlu khawatir selama apa yang kita lakukan benar dan kabar yang menyebar tersebut tidak tepat.

Lama kelamaan, orang-orang akan kehilangan ketertarikan untuk membicarakannya dan si penyebar gosip mulai merasa bahwa dirinya lah yang patut dikasihani.

2. Tetap berpikiran tenang

Tetangga juga bisa menyebarkan gosip tetang kita karena sirik dengan apa yang kita punya. Mungkin lebih kurang sama seperti yang terjadi pada kasus babi ngepet di Depok, di mana seorang warga dituding memelihara babi ngepet gara-gara seorang tetangga menganggapnya nganggur tapi banyak uang.

Jika berada dalam posisi semacam itu, tetaplah tenang. Jaga jarak dengan tetangga yang cemburu tersebut dan hindari memanggil nama atau mengonfrontasinya secara fisik jika kita emosi.

Tak perlu membalas ketika kita mendengar gosip atau mungkin secara langsung mendengarkan cemoohan. Alih-alih bersikap reaktif, lebih baik kita justru bersikap ramah dengannya.

Misalnya, tersenyum ketika berpapasan. Jika konsisten melakukan ini, mungkin saja tetangga tersebut malah akan malu sendiri dan berhenti menyebar gosip tentang kita.

3. Menanyakan langsung

Jika gosip itu sangat mengganggu, sebaiknya kita menanyakan langsung kepada pihak yang bersangkutan tentang maksud dan tujuannya menyebarkan gosip tentang kita.

Jika belum tahu orangnya, mungkin kita bisa secara perlahan mendekati orang-orang di sekitar rumah dan menelusurinya. Bukan berarti kita harus bersahabat baik dengan si penyebar gosip tersebut.

Namun, terkadang gosip menyebar karena adanya kesalahpahaman atau ketidaktahuan. Jadi, lebih baik mengakhirinya dengan berbicara langsung dengan penyebar gosip. Penting pula untuk menyampaikan padanya tentang bagaimana rumor itu memengaruhi kehidupan kita, terutama jika tidak jelas sejak awal dari mana asal gosip tersebut berasal.

Sekalipun kita tidak punya niat untuk meresponsnya, tetap penting untuk berbicara dengan tetangga kita tersebut. Jika perlu, panggil seorang mediator, misalnya tetangga lain, untuk ikut dan duduk bersama.

4. Bantu dia

Jika tetangga kita iri dengan kesuksesan atau pencapaian kita, tanyakan mengapa hal itu membuatnya iri dan terancam sehingga menyebarkan gosip tentang kita.

Lalu, beri tahu saja bagaimana kita bisa mencapai titik kesuksesan tersebut.

Cobalah menggunakan pendekatan memberi bantuan agar tentangga tersebut dapat melihat sisi baik kita dan menghentikan perilaku tidak menyenangkannya.

5. Menempuh langkah hukum

Jika gosipnya sudah terlalu besar, berbahaya, atau dapat menunjukkan sejumlah bukti, maka kita bisa mempertimbangkan untuk menempuh langkah hukum.

Tapi, kita juga perlu menyiapkan bukti-bukti bahwa kabar yang mereka sebarkan adalah fitnah dan pembunuhan karakter. Namun, hal ini sering kali susah dibuktikan serta menyita uang dan waktu.

Tak hanya itu, reputasi kita juga mungkin bisa rusak ke depannya.

Oleh karena itu, menertawai rumor yang beredar mungkin jadi cara paling sederhana untuk menghadapinya. Kecuali jika tetanggamu sudah mulai membuat kita dilecehkan, dianiaya atau merugikan anggota keluarga kita, maka kita bisa membawanya ke jalur hukum. GridPop.ID (*)