GridPop.ID - Kata "cuk" belakangan ini menjadi istilah yang viral di TikTok.
Mungkin banyak di antara kamu yang tidak asing dengan kata "cuk" ya.
Apalagi kata ini sering kali terdengar dalam percakapan sehari-hari dan juga sering ditemui di media sosial.
Bahkan, mengutip dari TribunTrends.com, bagi sebagian orang, kata "cuk" sudah menjadi seperti kata imbuhan.
Mungkin kamu pernah mendengar kalimat seperti, "Kita jangan ke situ, cuk!" atau "Bantuin aku, cuk". Terdengar seperti kata imbuhan, bukan?
Namun, sebenarnya, kata 'cuk' bukan merupakan imbuhan loh.
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai arti dari kata "cuk".
Arti Kata Cuk
Secara harfiah, tak ada arti spesifik untuk kata 'cuk' itu sendiri.
Namun, katanya konon merupakan singkatan dari kata jancuk, jancok, diancuk, atau diancok.
Jancuk sendiri adalah istilah yang biasa digunakan oleh orang-orang di Jawa Timur.
Kemudian, kata jancuk mulai populer di media sosial dan digunakan oleh banyak orang.
Arti dari kata jancuk adalah sialan, keparat, brengsek.
Kata jancuk digunakan untuk mengekspresikan kekecewaan atau kemarahan seseorang terhadap suatu hal.
Meski pada awalnya merupakan kata makian, seiring dengan perkembangan bahasa, kata 'cuk' mulai memiliki perubahan makna.
Untuk memahaminya, kamu perlu memperhatikan konteks kalimatnya.
Beberapa orang menggunakan kata 'cuk' bukan untuk memaki, melainkan hanya sebagai kata tambahan saja.
Biasanya, kata ini juga digunakan untuk orang-orang terdekat saja.
Maka dari itu, Sujiwo Tejo (2012) menjelaskan bahwa jancuk merupakan simbol keakraban.
Simbol kehangatan. Simbol kesantaian.
Kata "jancok" atau "dancok" umumnya digunakan di Jawa Timur, terutama di daerah Surabaya, Malang, dan sekitarnya.
Bagi sebagian orang, kata jancok dianggap sebagai kata makian, yang diucapkan saat sedang marah atau kesal terhadap sesuatu.
Walaupun begitu, tidak semua orang yang sering menggunakan jancok memahami arti sebenarnya dari kata ini.
Sejarah Kata Jancok
Asal-usul kata jancok mungkin berasal dari sebuah tank Belanda yang bertuliskan "Jan-Cox".
Tank Belanda yang bertuliskan Jan-Cox ini disebut-sebut muncul di Surabaya pada tanggal 10 November 1945 saat Pertempuran Surabaya.
Namun, ternyata lahirnya kata jancok tidak sepenuhnya berasal dari tank tersebut.
Berikut adalah asal-usul dari kata jancok.
Asal Mula Kata Jancok
Asal-usul kata jancok ini bisa dirunut dari tulisan "Discourse Analysis About “Jancok Or Dancok” In Discourse (Semantic And Pragmatic)" yang ditulis oleh Yam Saroh dari Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia.
Dalam tulisan Saroh, ia mengutip penjelasan dari seorang anggota Cagar Budaya di Surabaya bernama Edi Samson.
Edi menjelaskan bahwa jancok atau dancok berasal dari bahasa Belanda “yantye ook”, yang artinya "kamu juga" (you too).
Kata ini sering digunakan oleh sebagian remaja Indo-belanda sebagai ungkapan yang populer pada tahun 1930-an.
Yantye ook kemudian mengalami transformasi oleh beberapa remaja Surabaya, namun mereka cenderung meniru dan mengubahnya.
Kata yantye ook kemudian digunakan oleh remaja Surabaya untuk mengata-ngatai remaja Indo-Belanda.
Selama ini, remaja Surabaya sering mengubah kata yantye ook menjadi "yanty-ok".
Namun, perubahan kata tersebut terdengar menjadi "yantcook" dan saat ini lebih dikenal sebagai jancok atau dancok.
"Jadi, dancok atau jancok sebenarnya adalah kata yang berasal dari Belanda tetapi telah diubah oleh beberapa orang Surabaya yang hanya ingin mengolok-olok beberapa remaja Indo-Belanda," tulis Saroh.
Baca Juga: Plek Ketiplek dengan Karakter Russell di Film Up, Sosok Bocah SMP Bernama Ridho Ini Viral di TikTok
(*)