“Pelaku mengaku perbuatannya karena faktor ekonomi, jadi sebelumnya pelaku sering menjual barang-barang yang ada di rumah," beber IPTU Rosali.
“Karena tidak diperbolehkan meminta kunci motor, pelaku marah dan langsung melakukan penganiayaan dengan cara memukul dan mencekik leher ibunya kemudian didorong hingga terjatuh,” imbuhnya.
Kasus Lain
Kasus lain pernah terjadi di Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung, Medan pada 4 Mei 2021 lalu.
Diberitakan GridPop.ID sebelumnya seorang pria bernama Robinsar Nainggolan (32) membcok ibunya.
Awalnya pria pengangguran itu meminta uang pada sang ibu. Namun saat itu, korban tidak memiliki banyak uang sehingga pelaku diminta sabar.
Korban pun berjanji akan segera memberikan uang kepada pelaku.
Baca Juga: Bongkar Perselingkuhan Ibunya dengan Camat, Remaja di Pati Dicap Durhaka: Pengkhianat Wong Tuo
Sayangnya, saat korban kembali dari warung pelaku langsung melakukan aksi kejinya.
"Lalu korban masuk ke dapur, kemudian mencuci tangan di kamar mandi. Saat korban sedang mencuci tangan, anak korban mengahampiri sambil mengucap 'biarlah kau mati, kau bukan mamakku'."
"Saat melihat ke arah belakang, korban melihat anaknya sedang mengayunkan parang ke arah leher korban," terangnya jaksa penuntut umum (JPU) Elvina Sianipar.
"Korban langsung teriak minta tolong, namun tidak ada tetangga datang ke rumah. Akhirnya korban berusaha menjauh dari anaknya tersebut. Karena ketakutan, korban naik ke tangga rumah. Namun korban terjatuh dari tangga tersebut," urai Elvina.
Korban yang berlumuran darah berhasil melarikan diri melalui pintu depan rumah. Tetangga yang mengetahui kejadian itu segera membawa korban ke rumah sakit.
Noper Nainggolan, adik pelaku bahkan menyebut Robin anak yang durhaka.
GridPop.ID (*)