GridPop.ID - Ibu mana yang tak pilu mengetahui anaknya menjadi korban bully alias perundungan di sekolah.
Diketahui korban berinisial HA (12) merupakan bocah kelas 5 di salah satu SD di Indramayu.
Fatimah (40) yang merupakan ibu korban awalnya mencurigai gelagat tak biasa sang anak setelah pulang sekolah.
Melansir dari laman tribunjakarta.com, HA (12) saat itu pulang lebih cepat ke rumah tak seperti biasanya dengan emosi yang menggebu-gebu.
Tak tahu apa alasannya, bocah 12 tahun itu mengamuk saat di rumah.
Belakangan, terkuak bahwa HA menjadi korban perundungan.
Ia ditelanjangi hingga ditendang oleh teman-teman sekelasnya.
Bahkan aksi perundungan itu juga direkam oleh para pelaku lewat kamera ponsel hingga videonya viral di media sosial.
Sakit bukan main rasa hati Fatimah saat melihat rekaman video anaknya yang diperlakukan secara keji oleh teman-temannya.
Kata Fatimah, sang anak selama ini tak pernah menceritakan prilaku buruk teman-temannya itu.
"Saya awalnya ngggak tahu, anaknya gak cerita (dibully). Cuma hari Rabu saya dipanggil oleh guru terus dikasih tahu video itu," ujar Fatimah kepada Tribuncirebon.com, Rabu (6/3/2024).
Sebagai informasi, aksi perundungan ini terjadi di sebuah madrasah atau MDTA pada Sabtu (24/2/2024).
Fatimah bercerita, saat kejadian itu anaknya hanya marah-marah di rumah setelah pulang sekolah.
Karena Fatimah sedang sakit, ia tak sempat bertanya penyebab sang anak marah-marah.
Namun kini ia menduga, hal itu terjadi karena sang anak tak bisa meluapkan emosinya ketika mendapat perlakuan buruk oleh teman-temannya.
"Mungkin gak berani ke teman-temannya jadi marah-marahnya itu di rumah," kata Fatimah.
Fatimah justru baru mengetahui anaknya menjadi korban perundungan ketika dipanggil oleh pihak sekolah untuk mediasi pada Rabu (28/2/2024).
Fatimah mengaku tak kuasa menahan tangis saat sang guru menunjukan rekaman video itu.
"Hati saya sakit banget waktu liat video anak saya ditelanjangi dan ditendang," kata Fatimah.
Walau demikian, Fatimah berusaha untuk memaafkan pelaku.
Ia pun berharap, agar peristiwa tersebut tak terulang kembali.
"Harapannya ini jadi pembelajaran. Senakal-nakalnya anak, itu tidak (diperlakukan buruk) seperti ini," kata Fatimah.
Baca Juga: VIRAL Video Perundungan Sekelompok Remaja Putri, Pelaku Nangis saat Ditahan Polisi Ngaku Khilaf
Penjelasan Guru
Menurut Wali Kelas 5 SDN 3 Karangsong, Tia Istianah mengatakan, ada 3 murid yang terlibat dalam perundungan tersebut.
Dua anak melakukan pemukulan dan satu anak memvideo aksi perundungan tersebut.
Tia menjelaskan, kejadian itu tepatnya terjadi di jam istirahat.
Mereka kala itu beristirahat ke luar lingkungan sekolah hingga akhirnya terjadilah aksi bullying tersebut.
"Jadi kronologinya itu bukan terjadi di sekolah, ya, Pak, tapi di madrasah yang ada di dekat sekolah," ujar dia kepada tribuncirebon.com saat dikonfirmasi di SDN 3 Karangsong, Rabu (6/4/2024).
Tia menyampaikan, pihak sekolah sebenarnya baru tahu kejadian tersebut pada Rabu (28/2/2024).
Itu pun, setelah teman korban melapor ke guru. Sementara saat kejadian itu terjadi, guru memang tidak ada di lokasi kejadian karena ada di luar lingkungan sekolah.
Terlebih usai mengajar pelajaran olahraga waktu itu, guru ada rapat di dinas.
"Saat itu belum viral, viralnya itu baru hari ini," ujar dia. Tia menjelaskan, saat mengetahui kejadian tersebut, pihak sekolah langsung memanggil anak-anak yang terlibat termasuk orangtuanya.
Dari pertemuan itu baru diketahui, perundungan terjadi karena korban mengejek seorang pelaku bahwa sepeda miliknya dijual.
"Sepeda itu memang dijual, jadi mungkin emosinya anak masih labil jadi seperti itu," ujar dia.
Namun hari ini, kejadian tersebut viral di media sosial.
Pihak sekolah pun hari ini bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Indramayu, serta Polres Indramayu memediasi orangtua para pelaku perundungan dan korban.
GridPop.ID (*)