GridPop.ID - Seorang anak autis di Banyuwangi berinisial DA (31) mengalami nasib memilukan.
Diketahui, DA selama ini tinggal bersama ibu angkatnya yakni SK (61).
Keduanya tinggal di Jalan Raung, Kelurahan Singoturunan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
SK (61) ditemukan meninggal dunia di dalam kamar rumahnya.
Mirisnya, DA tak paham jika ibu angkatnya itu sudah meninggal dunia dan dirinya tidur berhari-hari bersama jenazah yang sudah membusuk.
Anak Dalam Kondisi Memilukan
Melansir dari laman kompas.com, polisi melakukan evakuasi terhadap DA terlebih dahulu, karena kondisi korban yang sudah lemas dan kurus.
Ia dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Sementara jenazah SK dievakuasi ke rumah sakit dan menunggu proses pemakaman dari pihak keluarga.
Kapolsek Banyuwangi Kota AKP Kusmin mengatakan, alamat korban dengan kartu identita berbeda.
Selain itu, korban hidup hanya berdua dengan anaka angkatnya, tidak ada keluarga yang tinggal dekat dengan lokasi kontrakan korban.
Pihaknya memperkirakan korban meninggal lebih dari empat hari sebelum ditemukan.
"Kepada warga sempat mengeluh migran dan ada yang bilang juga punya riwayat sakit lambung. Masih akan kami cek," ujarnya.
Kronologi Penemuan Jenazah
Melansir dari laman tribunnewsmaker.com, SK adalah pedagang empon-empon di Pasar Banyuwangi. Namun sudah beberapa hari SK tidak terlihat berjualan di pasar.
Salah seorang kenalannya merasa curiga SK tak menampakkan diri di pasar selama sekitar 4-5 hari.
Kenalan tersebut akhirnya mendatangi rumah kontrakan SK pada hari Minggu (24/3/2024).
Ia curiga sebab rumah tersebut tertutup rapat dan aroma busuk tercium.
“Kemudian melaporkan ke kami. Kami bersama warga kemudian membuka secara paksa rumah tersebut dari luar,” kata Ketua RT setempat, Ainur Rofiq.
Baca Juga: Terpisah Maut Setelah 40 Tahun Bersama, Video Pilu Nenek Tangisi Jenazah Suami Viral di TikTok
Saat pintu belakang rumah berhasil dibuka, warga masih harus mendobrak pintu kamar korban yang kondisinya juga terkunci.
Setelahnya, baru diketahui bahwa SK telah meninggal.
Posisinya berbaring di atas kasur. Kulitnya mengelupas dan belatung telah memenuhi sebagian tubuhnya.
Sementara sang anak juga berbaring di kasur yang sama.
Di dekat ibunya, ia menangis.
“Anaknya sudah biasa menangis atau teriak-teriak. Jadi tidak tahu menangisnya karena ibunya meninggal atau karena yang lain,” imbuh dia.
Rofiq dan warga lain melaporkan meninggalnya SK ke Polsek Banyuwangi Kota.
Informasi itu pun diteruskan ke petugas kesehatan agar korban dapat dievakuasi.
GridPop.ID (*)