"Komunikasi terakhir dengan kader saya di Dasawisma. Setelah itu tidak ada komunikasi lagi," tambah dia.
Selanjutnya, pada Jumat (29/3/2024) pagi sekitar pukul 07.30, asisten rumah tangga (ART) korban mendatangi rumah kedua korban.
ART itu berkali-kali mengetuk pintu rumah korban, namun tidak ada jawaban.
"Dia tanya tetangga kanan kirinya minta tolong juga. Tapi nggak ada reaksi, enggak ada respons. Tapi kok TV-nya nyala," tambah Khumayanah.
Lantaran tak mendapatkan jawaban, ART itu kemudian datang ke kediaman Khumayanah dan bertanya tentang keberadaan majikannya.
Kemudian, tak lama setelahnya, anak dan menantu salah satu korban juga mendatangi rumah Khumayanah.
Mereka meminta izin untuk mendobrak pintu rumah korban.
"Dia bilang 'Tante gimana kalau saya dobrak saja pintunya?' 'Ya sudah oke'. Dia nanya, 'ada yang punya linggis enggak?'. 'ENggak ada yang punya linggis, ini hari Jumat, orang pada salat semua'. Saya bilang gitu," ungkap Ketua RT.
Khumayanah kemudian melihat pedagang barang rongsok dan meminta tolong untuk membuka pintu rumah korban.
Setelah dibuka pintu rumah tersebut, mereka menemukan P dan M yang sudah tak bernyawa dengan kondisi yang membusuk.
"Dibukalah pintu yang paling depan. Setelah dibuka, 'Pak, tolong lagi pak yang di dalam'. Tukang rongsokannya enggak berani karena di belakang pintu itu ada dua orang itu," ucap dia.
Selanjutnya, kedua jenazah dievakuasi ke RSUP Fatmawati untuk dilakukan visum et repertum.
Rencananya, hari ini, Sabtu (30/3/2024) pagi, kedua jenazah lansia ibu dan anak ini dimakamkan pihak keluarga di TPU Kampung Kandang, Jakarta Selatan.
GridPop.ID (*)