Sementara itu, informasi seputar fasilitas, atraksi, dan layanan pembelian tiket area berbayar Bandara Internasional Changi Singapura dapat diakses melalui situs resminya di link jewelchangiairport.com.
Mengenal Bandara Singapura, Changi Airport
Melansir dari laman kompas.com, Bandara Changi, yang terletak di tepi timur Singapura, secara resmi dibuka pada 29 Desember 1981.
Bandara ini dibangun di atas tanah reklamasi, dekat tempat pangkalan udara yang pernah berdiri selama Perang Dunia II.
Dikutip dari laman resminya, pada saat pembukaannya, Bandara Changi membanggakan beberapa pencapaian yang memecahkan rekor.
Bandara yang dibangun dalam waktu enam tahun ini, dengan Bandara Narita Tokyo, masuk sebagai bandara terbesar di Asia. Bandara ini memiliki hanggar tanpa kolom terbesar di dunia, dengan luas 20.000 m2.
Sejak dibuka, bandara ini telah memenangkan banyak penghargaan dan penghargaan, termasuk “Bandara Terbaik di Dunia”.
Pangkalan udara Changi dibangun tawanan perang Perang Dunia II dari tahun 1943 hingga 1944.
Angkatan Udara Kerajaan mengambil alih pangkalan udara tersebut pada tahun 1946.
Pada saat itu, jalur utara-selatan dan timur-barat, terletak di titik timur laut Singapura, adalah landasan pacu yang tidak beraspal dan berumput tipis.
Tahanan Jepang kemudian menambahkan pelat baja berlubang di jalur timur-barat dan memperkuat landasan utara-selatan.
Baca Juga: Viral di TikTok, Ini Dia Lirik Lagu Dan Sheila On 7, Lengkap Juga dengan Chord Gitarnya
Yang terakhir kemudian berfungsi sebagai landasan pacu utama untuk pesawat militer hingga tahun 1949.
Pada awal 1970-an, Bandara Paya Lebar, yang saat itu merupakan bandara sipil Singapura, tidak memiliki cukup ruang untuk ekspansi di masa mendatang.
Dibutuhkan bandara baru, dan di lokasi yang tidak akan mengganggu pembangunan gedung-gedung tinggi.
Pangkalan udara Changi dipilih sebagai lokasi untuk bandara baru ini.
Infrastruktur yang diusulkan untuk bandara baru termasuk dua landasan pacu, tiga terminal penumpang dan terminal keempat opsional.
Fasilitas pendukung penting termasuk dukungan teknik pesawat, layanan katering dalam penerbangan, stasiun pemadam kebakaran dan utilitas.
Pada bulan Juni 1975, pekerjaan persiapan di pangkalan udara Changi untuk bandara internasional dimulai. Setidaknya 8,7 km persegi tanah direklamasi.
Kanal dibangun untuk mengalihkan air dari tiga aliran yang ada yang mengalir melalui lokasi bandara, yakni Sungei Tanah Merah Besar, Sungei Ayer Gemuroh dan Sungei Mata Ikan. Konstruksi dibagi menjadi dua fase, dengan Fase I (Changi I) ditargetkan selesai pada tahun 1981, dan Fase II (Changi II) pada pertengahan 1980-an.
Biaya untuk Fase I saja sedikit kurang dari 1 miliar dollar Singapura. Bandara selesai dalam waktu singkat meskipun kekurangan bahan dan pekerja.
Kecepatan dan pengorganisasian pembangunan bandara yang efisien dikaitkan dengan praktik manajemen yang baik oleh Divisi Pengembangan Bandara Changi Departemen Pekerjaan Umum. GridPop.ID (*)