Find Us On Social Media :

Motifnya Malu Karena Ini hingga Tega Kibuli Mertua, Pelaku yang Tipu Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Ditangkap

By Luvy Octaviani, Minggu, 21 April 2024 | 17:43 WIB

motif pelaku penipuan katering buka puasa Masjid Sheikh Zayed Solo terungkap, kini sudah diamankan

GridPop.ID - Kasus penipuan katering buka puasa Masjid Sheikh Zayed Solo belakangan ramai jadi sortoan.

Pelaku sendiri sudah berhasil diamankan oleh pihak kepolisian.

Pelaku berinisial E yang berhasil ditangkap di Ngawi, Jawa Timur.

Melansir dari laman tribunstyle.com, tak ada upaya yang dilakukan pelaku selain pasrah saat didatangi polisi.

Pelaku penipuan katering buka puasa Masjid Sheikh Zayed Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), telah ditangkap pihak kepolisian.

Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi mengatakan pelaku berinisial E telah dimintai keterangan oleh Satreskrim Polresta Solo.

"Saat ini sudah kita tangani. Ada bukti-bukti tanda terima barang, list order sudah kita amankan.

Prosedur selanjutnya kita lakukan penyidikan," kata Iwan Sektiadi saat dikonfirmasi pada Sabtu (20/4).

Dia mengatakan pelapor yang juga saksi yakni SP dan KSW juga sudah diperiksa.

Diketahui, SP merupakan mertua E, warga Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo.

Sementara, KSW merupakan teman sejak Sekolah Menengah Atas (SMA) pelaku, E.

Baca Juga: Pekerja Proyek Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Utang Rp 145 Juta di Warung Makan, Gibran Rakabuming Ancam Ini ke Mandor Jika Tak Dilunasi!

KSW merupakan warga Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.

Sebelum ditangkap, pelaku sempat melarikan diri ke Kabupaten Ngawi, Jawa Timur (Jatim).

"Pelaku sempat kabur ke Ngawi. Kalau penangkapan ke Ngawi kita tidak ada upaya paksa. Kita temui tersangka di kesempatan berbeda setelah pelaporan oleh korban," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, korban SP bercerita kejadian ini bermula saat menantunya mengaku mendapatkan pesanan makanan menu buka puasa di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo.

Total 800 paket, dengan rincian 400 kotak makan dan 400 takjil.

Kemudian orderan itu dibagi dengan KSW.

"Mendapatkan orderan 800 paket. Setiap porsi makanan harganya Rp 25.000, dan takjil Rp 15.000," kata SP, saat di Mapolresta Solo, Jumat (19/4).

Lebih lanjut, setiap harinya dia dan anaknya mengirimkan menu berbuka puasa ke Masjid Sheikh Zayed Kota Solo.

Selain itu, setiap minggunya pada bulan Ramadhan, dia diminta untuk mengirimkan nota pembayaran.

Dia dijanjikan akan dibayar pada tiga hari kemudian.

Namun, selama akhir pembayaran itu tidak dikirimkan.

Baca Juga: Sandal Maternal Disaster Hilang di Masjid Raya Sheikh Zayed, Gibran Nyeker hingga ke Mobil: Mungkin Ijolan

SP mengaku awalnya tidak menaruh curiga karena terduga pelaku merupakan menantunya.

Sehingga, SP percaya kepada E karena dibuktikan dengan sejumlah chat dan sering beraktivitas di Masjid Sheikh Zayed Kota Solo.

"Saya percaya, dari Masjid, dari E. Dia juga sering keluar masuk masjid.

Percaya adanya kerja samanya itu," ujarnya.

Korban lainnya, KSW mengaku terlilit utang karena penipuan ini.

Dia mengaku kehabisan dana untuk modal sehingga berutang.

Motif Pelaku Karena Malu

Melansir dari laman kompas.com, pelaku penipuan katering Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, E, nekat melakukan aksinya untuk menutupi rasa malunya akibat gagal menjadi pemasok makanan buka puasa. 

Diketahui, pengadaan katering buka puasa di Masjid Sheikh Zayed Kota Solo menggunakan sistem lelang dengan masa kontrak tiga hari berulang.

Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Ismanto mengatakan, pelaku sempat berharap mendapatkan orderan untuk pengiriman menu buka puasa dan takjil di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo selama bulan puasa.

"Keterangannya dia, mendapatkan info adanya peluang untuk memasok buka bersama, tapi kemudian tidak ada deal," kata Kompol Ismanto, pada Sabtu (20/4/2024).

Baca Juga: Mampu Tampung 10.000 Orang, Ini Profil Masjid Raya Sheikh Zayed Al Nahyan Solo, Bangunannya Gunakan Marmer dari Italia

Pelaku yang sudah terlanjur memesan katering kepada para korban akhirnya menyebut menu buka puasa itu bagian dari sedekah bulan Ramadhan. 

"Lalu, dia terlanjur ngomong dengan korban bahwa akan ada pesanan. Korban sudah berbelanja bahan baku. Akhirnya, untuk menutup malu, dia menyampaikan kepada pihak zayed itu shodaqoh dari hampa Allah," tuturnya. GridPop.ID (*)