Istrinya langsung pulang dan mengemasi barang-barangnya untuk minta cerai.
Tak cuma itu saja, usai kebangkitannya ini, Tuan Wong tiba-tiba menyukai kaca, sering memecahkan benda-benda kaca dan mengunyahnya seperti makanan ringan.
Awal sebelum dinyatakan sakit dan meninggal, Tuan Wong merasa tubuhnya lelah tanpa sebab yang jelas.
Kemudian secara bertahap dia merasakan sakit yang luar biasa di lengan dan kaki.
Sang istri mendesaknya untuk segera ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan.
Dokter tidak menemukan penyebabnya dan hanya bisa meresepkan obat anti inflamasi dan obat pereda nyeri.
Dua tahun kemudian, kesehatannya tidak kunjung membaik, dan juga menguras keuangan keluarga.
Dia kemudina menelan sebanyak 20 obat tidur, lalu saat ditemukan istrinya dan dibawa ke rumah sakit, dokter menyatakan dia meninggal.
Sang istri mempersiapkan pemakaman, namun karena krematorium penu, petugas menyarankan untuk dibawa pulang dulu.
Keesokan harinya saat akan bersiap untuk mengkremasi jenazah, istrinya kaget melihat suaminya duduk di ruang tamu Masih terbungkus kain kafan.
Dia tertegun sejenak dan berlari keluar rumah sambil berteriak.