"Teman saya pernah make Atika, pernah transaksi di daerah Sinaga," ucap Wardi.
"Di tempat sepi dimana aja," imbuhnya.
Awalnya teman Wardi bertransaksi dengan ayah Atika, tarifnya Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu.
"Pemudanya itu datangi bapaknya, lalu transaksi bapaknya," kata Wardi.
"Temanku bilang cuma Rp20 ribu," imbuhya.
Atika dan sang ayah, ujar Wardi berkeliling hampir setiap malam.
"Setiap malam dia keluar," kata Wardi.
"Banyakan pemuda (pemakai jasa) yang suka mabuk-mabukan," ucap Wardi.
Kisah ini membuat Pratiwi Noviyanthi berusaha untuk menyelamatkan Atika dengan harapan korban bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
"Ini adalah eksploitasi saya paling tidak suka," ucap Pratiwi Noviyanthi.
Mengutip Tribun Trends, kemudian tim Pratiwi Noviyanthi menelusuri aktivitas ayah dan anak tersebut.