Bahkan menurutnya, Tarsum sempat mencoba mengakhiri hidupnya sendiri.
"3 hari lalu depresi sebelum kejadian," kata Yoyo Tarya.
Tarsum membenturkan kepalanya ke tembok lalu mencekik lehernya sendiri.
Saat itu tindakan Tarsum berhasil digagalkan tetangga.
Yoyo bercerita bahwa Tarsum sempat menitipkan anaknya yang masih sekolah di bangku SMP.
Pada tetangganya, Tarsum berdalih hendak merantau ke Kalimantan.
"Sempat menitipkan anak katanya mau merantau ke Kalimantan. 'Pang didikkeun budak (tolong didikin anak saya)', kata Yoyo Tarya menirukan ucapan Tarsum.
Sampai kemudian juragan domba ini justru melakukan mutilasi terhadap istrinya.
Melihat kejadian suami mutilasi istri di Ciamis, anak Tarsum menangis histeris.
Ia tampak masih mengenakan seragam Pramuka.
Anak Tarsum menangis histeris mengetahui ibunya telah dihabisi oleh ayahnya sendiri, Tarsum.
Kapolres Ciamis AKBP Akmal mengatakan akan melakukan koordinasi dengan dokter kejiwaan dan psikiater.
Penyidik juga kesulitan meminta keterangan lantaran pelaku memberikan keterangan yang selalu berubah-ubah.
Rencananya, pihaknya akan memeriksakan kondisi kejiwaan Tarsum ke dokter kejiwaan pada Senin (6/5/2024).
"Kondisi kejiwaan masih belum stabil. Sudah terjadwal untuk hari senin kami dengan dokter jiwa akan mengevaluasi kejiwaan pelaku," ucap Akmal.
Pasalnya saat diamankan pun Tarsum melakukan perlawanan.
Ia bahkan sampai diikat dan digotong dalam posisi telungkup.
Tak sampai di situ saja, saat di dalam tahanan Tarsum juga berusaha melepaskan ikatan dengan cara mengigitnya. GridPop.ID (*)