Rupanya pisau yang digunakan T untuk menusuk nenek Titin malah patah.
Hal itu diungkap anak kandung korban yakni Nur (40).
“Pisaunya ga karatan. Cuman ya sampai patah aja gitu," kata Nur putri kandung korban.
Pisau tersebut dibawa polisi untuk dijadikan barang bukti.
Beruntung luka tusu yang dialami ibunya tidak terlalu dalam.
“Lumayan dalam tapi ga begitu dalam,” kata Nur dijumpai TribunnewsBogor.com di Kantor Polsek Bogor Tengah.
Baca Juga: SADIS Pemuda di Lubuklinggau Tusuk Tetangga Pakai Pisau Dapur karena Berisik
Selain itu, sang ibu tak tumbang dan masih dalam kondisi sadar saat ditusuk oleh pelaku.
Bahkan, kata dia, luka tusuk diperut sang ibu tak sampai dijahit.
“Penangananya ga dijahit. Cuman lukanya itu dimasukin betadine lah," sambungnya.
"Setelah 10 menit gaada darah, baru ditutup pake perban dan ga dijahit,” jelasnya.
Risiko komplikasi
Entah ringan atau berat, luka tusuk memang harus segera ditangani untuk memastikan perawatan paling telat dan mengurangi risiko komplikasi serta infeksi.
Luka tusuk juga bisa menyebabkan infeksi jaringan lunak yang parah atau fasciitis nekrotikans yang disebabkan oleh berbagai bakteri termasuk Clostridium dan Streptococcus yang dapat menyebabkan kehilangan jaringan dan sepsis.
Melansir Kompas.com, meski dinyatakan sembuh dari luka tusuk, pasien tetap memerlukan penanganan khusus jika mengalami hal-hal berikut ini:
Baca Juga: SADIS Pemuda di Lubuklinggau Tusuk Tetangga Pakai Pisau Dapur karena Berisik
- Pendarahan atau drainase yang tidak berhenti dengan tekanan langsung setelah 5 menit.
- Demam 38 derajat celcius atau lebih, atau menggigil kedinginan.
- Kemerahan atau bengkak di dalam atau di sekitar luka.
- Peningkatan ukuran atau kedalaman luka.
- Jaringan luka yang tampak berwarna kuning, putih, atau hitam.
- Bau busuk datang dari luka.
- Nanah mengalir keluar dari luka.
GridPop.ID (*)