Find Us On Social Media :

Jeritan Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Ucap Takbir Sebelum Bus Terbalik di Subang, Kendaraan Oleng Setelah 5 Menit Jalan

By Luvy Octaviani, Minggu, 12 Mei 2024 | 17:43 WIB

Petugas derek memarkirkan bangkai bus Putera Fajar nopol AD 7524 OG di Terminal Subang pasca kecelakaan maut yang membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok, di Jalan Raya Ciater, Kampung/Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024).

Adewiah mengatakan, mobil oleng saat di jalan menurun.

Kondisi itu membuat siswa panik langsung menjerit dan mengucapkan takbir.

"Saat mobil oleng dan menabrak Feroza anak-anak langsung menjerit sambil mengucapkan takbir 'Allahu Akbar! Allahu Akbar!'. Hingga akhirnya mobil terguling dan kita sudah tak tahu apa-apa lagi," ucapnya.

Adewiah juga juga menjelaskan, rombongan pelajar kelas XII SMK Lingga Kencana Depok semuanya berjumlah tiga bus, berangkat dari Depok pada Jumat (10/5/2024).

"Pada saat berangkat sempat berwisata dulu Tangkuban Parahu, kemudian langsung ke Bandung untuk merayakan perpisahan kelas XII di Hotel Nalendra Cihampelas," ucapnya.

Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang Dapat Santunan Pemkot Depok

Diketahui, sampai Minggu (12/15/24), kecelakaan maut itu menyebabkan 11 korban jiwa, 27 orang luka berat, dan 13 orang luka sedang.

Melansir dari laman kompas.com, pemerintah Kota (Pemkot) Depok menyatakan, seluruh biaya perawatan korban kecelakaan bus pariwisata yang mengangkut siswa SMK Lingga Kencana, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoran Mas, akan ditanggung.

"Pemkot Depok akan menanggung seluruh biaya perawatan korban kecelakaan bus siswa SMK Lingga Kencana, termasuk korban meninggal dunia (MD)," ujar Walikota Depok Mohammad Idris, dalam keterangan tertulis, Minggu (12/5/2024).

Dirinya memastikan, Pemkot Depok juga akan memberikan santunan untuk korban meninggal dunia.

Baca Juga: Nahas Pengendara Motor Tewas Tabrak Truk karena Asyik Main Hp saat Berkendara

Saat ini, Pemkot Depok sedang melakukan koordinasi lebih lanjut kepada pihak maupun lembaga terkait.

"Seluruh biaya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sudah kami siapkan untuk kejadian yang tidak terduga seperti ini (kecelakaan), kami akan berikan santunan juga kepada ahli waris," ucap Idris.

"Perawatan juga kan kita sudah ikut program Universal Health Coverage (UHC), masuk dalam Pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)," kata dia.

Menurutnya, kini korban meninggal dunia sedang proses pemulasaraan jenazah di RSUD Subang.

Sedangkan untuk korban luka sedang maupun ringan, sudah dibawa ke Kota Depok dan dalam perjalanan.

"Untuk warga Depok korban MD ada 10 jenazah yang sudah ada identifikasi, 1 masih tercecer datanya di Puskesmas Subang, ada empat korban luka berat yang sudah dilakukan operasi di RSUD Subang," kata Idris. GridPop.ID (*)