"Tidak lebih dari lima orang (melapor), dari unggahan di media sosial cukup banyak dan tersebar di beberapa perguruan tinggi bukan hanya dari Unpar saja," kata Niken diukutip dari Kompas.com.
Niken mengapreasi para korban yang berani melaporkan kekerasan seksual yang dilakukan pelaku SM. Pasalnya, banyak dari para korban yang kondisi psikologisnya terguncang akibat ulah dari pelaku.
"Karena biasanya korban itu tidak ingin di blow up karena malu, tertekan. Ada beberapa korban yang sampai melakukan konsultasi ke psikiater," ucapnya.
"Kami sangat menghargai yang melapor ini. Meski sedikit bukan berarti sedikit korbannya. Tetapi situasi psikologis korban perlu dipahami tidak semua korban punya keberanian untuk melapor," tambah Niken.
GridPop.ID (*)