"Waktu itu kakak saya mungkin lagi salah jalan, marahnya enggak terbendung. Saya sebetulnya marah," tutur Fanny.
"Kenapa enggak dari dulu kasih tahu kalau saya bukan anak ibu, kenapa yang 2018 yang aku harus berhenti kuliah, kenapa ditambahin masalah kayak gini," tuturnya.
Meski begitu Fanny sempat marah menyadari bahwa seharusnya ia merasa bersyukur lantaran telah dibesarkan dengan baik.
"Ibu saya bilang 'melahirkan, mengandung itu susah, tapi yang susah itu membesarkan.' Dari sana saya enggak akan bisa marah, saya harusnya terima kasih sama ibu saya," ucap Fanny.
Adapun wanita berusia 24 tahun ini diadopsi sang ibu dari rumah sakit tempat orang tua kandung Fanny melahirkan.
"Dulu di tahun 1999, kelahiran saya, ada dua bayi yang ditinggalkan," ucap Fanny.
"(Adopsi) karena mungkin ibu atau bapak saya enggak bisa punya keturunan, akhirnya ngambil anak," sambungnya.
Saat ibunya bekerja demi memenuhi kebutuhan ekonomi serta melunasi utang, Fanny merasa diabaikan dan ia pun protes.
"Ngedrop semua, ibu saya juga ngedrop banget," ujarnya.
"(Meninggalkan) utang sih, utangnya lumayan banyak, sampai ada Em-Em an (miliaran), dan itu ibu saya sendiri yang bayar," lanjutnya.
Sang ibu yang dulu adalah IRT berubah menjadi wanita karier demi memenuhi kebutuhan hidup dirinya serta dua anak adopsinya.
Baca Juga: Viral Bayi Lily Diduga Anak Adopsi Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, Merry Bongkar Fakta Sebenarnya