Gridpop.id - Arini Subianto kini jadi bahan perbincangan khalayak.
Nama Arini Subianto dan Kartini Muljadi masuk dalam jajaran 50 orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes.
Majalah ekonomi Forbes itu merilis daftar 50 orang terkaya di Indonesia melalui situs resminya sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Arini berada di peringkat 44 dan Kartini Muljadi menduduki peringkat 49.
Itu artinya, Arini bisa disebut sebagai wanita terkaya di Indonesia.
Dikutip dari suar.id, jumlah kekayaan yang dimiliki Arini Subianto adalah 556 dolar AS atau setara dengan Rp 9,6 triliun.
Ini bukanlah pertama kalinya bagi Arini Subianto dinobatkan sebagai wanita terkaya di Indonesia.
Pada tahun 2017 lalu, nama Arini Subianto juga telah dinobatkan sebagai wanita terkaya di Indonesia versi majalah Forbes.
Tahun lalu, wanita yang akrab disapa Ninin ini menduduki peringkat ke 37 dari 50 orang terkaya di Indonesia.
Kembali dinobatkan jadi wanita terkaya di Indonesia, apa saja sumber kekayaan yang dimiliki Arini Subianto?
Arini Subianto memang dikenal sebagai sosok yang mencintai buku.
Karena kecintaannya pada buku inilah akhirnya Arini mendirikan sebuah toko buku.
Toko buku tersebut bernama Aksara Store.
Aksara Store merupakan sebuah toko yang menyediakan buku, alat tulis, hadiah-hadiah unik dan perlengkapan rumah tangga.
Dilansir dari indonesiatatler.com, tujuan Arini mendirikan Aksara Store ini adalah agar buku-bukunya tidak usang.
Buku-buku yang disediakan kebanyakan adalah buku tentang menggambar dan merancang.
Selain toko buku, Arini Subianto juga menjalankan bisnis lainnya yang lebih menjanjikan.
Yakni bisnis di sektor pertambangan batu bara dan kelapa sawit.
Dan itulah yang kini menjadi bisnis utama Arini Subianto.
Saat ini, Arini menjadi petinggi di beberapa perusahaan sekaligus.
Saat ini, Arini menjadi petinggi di beberapa perusahaan sekaligus.
Yakni Persada Capital Investama, PT Tri Nur Cakrawala dan PT Andu Alam Persada.
PT Persada yang dipimpin oleh Arini juga memiliki investasi di bidang pengolahan kayu, pengolahan karet, properti, perhotelan, dan kesehatan.
Persada memiliki 11% saham di perusahaan batubara raksasa, Adaro Energy dan Arini pun duduk sebagai komisaris di Adaro. (*)
Penulis | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Editor | : | Grid. |
Komentar