Hal tersebut dilakukan supaya buaya raksasa yang telah menewaskan Deasy itu melemah.
Ketika Merry sudah melemah, tim yang mengevakuasi langsung mengikatnya dengan lakban.
Selanjutnya, badan Merry juga diikat agar tidak berontak saat dievakuasi.
Baca Juga : Bukan karena Stroke dan Pendarahan Otak, Robby Tumewu Meninggal Akibat Infeksi Paru-paru
Setidaknya ada 20 orang yang dikerahkan untuk membopong Merry dari kandangnya.
Menurut Kepala Bidang Tata Usaha BKSDA Sulut Hendrik Rundengan, secara teknis proses penangkapan buaya harus makan waktu lama dengan tujuan untuk membuat buaya tersebut menjadi lelah.
Hendrik juga berharap proses evakuasi ini dilakukan agar tidak kembali terjadi kasus yang sama.
Baca Juga : Film Dokumenter Ungkap Putri Diana Dicap Perempuan Murahan oleh Ibunya Sendiri
"Saya harap agar selesai evakuasi ini tidak kembali menimbulkan korban akibat buaya," katanya.
Lebih lanjut, buaya tersebut rencananya akan dipindahkan ke penangkaran di Minahasa Utara.
Meski buaya Merry sudah dievakuasi, pemilik aslinya masih belum ditemukan juga.
Baca Juga : 7 Potret Ibunda Irish Bella, Susanti Arifin, Calon Ibu Mertua Ammar Zoni yang Anggun dan Modis
Penulis | : | Nindya Galuh Aprillia |
Editor | : | grid. |
Komentar