Gridpop.id - Ini adalah kejadian yang menyeret remaja usia sekolah.
Masa remaja adalah masa di mana rasa keingintahuan begitu besar tentang dunia yang belum pernah mereka rasakan.
Seiring dengan itu, masalah sosial yang melibatkan remaja semakin merajalela, tidak hanya di negara kita melainkan juga di negara tetangga.
Ini merupakan masalah yang mengkhawatirkan di kalangan muda-mudi.
Baca Juga : Sempat Membantah Terlibat Prostitusi Online, Vanessa Angel Resmi Ditetapkan Menjadi Tersangka
Melansir World of Buzz (19/03/2018), pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas di Malaysia dilaporkan mummembelanjakan uang saku mereka untuk layanan prostitusi guna memuaskan hasrat mereka, menurut Utusan Online.
Siswa berusia 15 hingga 17 tahun dilaporkan menghabiskan hampir RM200 (Rp700 ribu) untuk mendapatkan layanan seks.
Baca Juga : Sebut Vicky Prasetyo dan Keluarganya Pemain Watak dan Kriminal Satu Sindikat, Angel Lelga Siapkan Kejutan
Mereka melakukannya di tempat belakang sebuah pusat kesehatan berlisensi di daerah Lembah Klang.
Menurut seorang wanita Indonesia berusia 25 tahun yang bekerja di sana, ia melayani rata-rata dua hingga tiga remaja per hari.
“Mereka semua remaja masih bersekolah. Setiap sesi berharga sekitar RM158 hingga RM168 (Rp500 sampa Rp600 ribu) selama 45 menit," tuturnya.
Baca Juga : Luna Maya Minta Berteman Lagi, Ariel NOAH Tolak Komentar 'Aduh Ngga Tahu Deh'
“Mengenai pertanyaan dari mana mereka mendapatkan uangnya, saya juga tidak tahu."
"Namun, mereka selalu datang dalam kelompok, terutama pada akhir pekan, ” tambahnya.
Lebih mengejutkan lagi, beberapa remaja ini mampu memberi tip kepada para pekerja di akhir layanan mereka.
Baca Juga : Mengejutkan! Begini Reaksi Janin Begitu Ibunya Mengisap Rokok!
Jika mereka merasa layanan yang diberikan memuaskan, tip antara RM20 hingga RM50 akan diberikan oleh para pelajar ini.
Tarif untuk wanita didasarkan pada dari mana mereka berasal, yaitu RM158 untuk Kamboja, RM168 untuk orang Indonesia, dan RM178 untuk Vietnam dan Thailand.
“Meskipun mereka adalah siswa di bawah umur, kami memperlakukan mereka sebagai orang dewasa dalam memberikan layanan."
Baca Juga : Terjerat Kasus Narkoba, Ini Kehidupan Aris Idol yang Sempat Jadi Idola
"Kami tersebar luas di ibu kota dan Selangor. Klien kami beragam mulai dari pelajar hingga pengusaha, bahkan mereka yang memiliki gelar 'Datuk', ”ungkap salah satu pekerja.
Tentu saja hal tersebut adalah kenyataan yang mengkhawatirkan.
Sebanyak mereka ingin menjelajahi seksualitas, ini jelas bukan cara yang tepat.
Inilah mengapa pendidikan seks harus dilaksanakan di sekolah-sekolah untuk mencegah kasus-kasus semacam itu terjadi lagi di masa depan.
Baca Juga : Demi Mendapatkan Retweet, Miliuner Asal Jepang Ini Bagikan Uang Rp 13 Miliar Secara Cuma-cuma di Twitter!
Source | : | intisari online |
Penulis | : | Masrurroh Ummu Kulsum |
Editor | : | Grid. |
Komentar