Gridpop.id - Musim durian membuat para pecintanya tak sabar untuk menyantap buah berduri tapi punya cita rasa yang legit.
Mungkin sebagain orang sudah tak heran dengan harga durian dari belasan ribu hingga ratusan ribu rupiah.
Semuanya tergantung dari kualitas durian tersebut.
Namun pernahkah kamu mencoba durian seharga Rp14 juta?
Belum lama ini tengah viral durian seharga Rp14 juta, yang diberi nama J-Queen.
Durian ini dijual di pusat perbelanjaan Plaza Asia, Tasikmalaya.
Baca Juga : Kelakuan Vanessa Angel Diungkap Sang Ayah, Sempat Lari Dari Rumah Karena Cowok Hingga Hidup Serba Glamor
Namun menurut Amrozi salah satu petani di Kendal sekaligus penjual durian mengaku durian yang ia jual hanya durian lokal.
Dan kisaran harga paling mahal dipatok sekitar Rp200 ribu per buah.
“Yang paling mahal jenis durian Kumbokarno. Harganya sekitar Rp 150.000 hingga Rp 200.000,” kata Amrozi.
Amrozi mengaku dirinya baru mendengar nama durian jenis J-Queen.
Apalagi, harganya yang sampai Rp 14 juta. “Kami punya durian Kumbokarno, sudah hebat. Durian itu juga sudah langka,” jelasnya.
Sama dengan Amrozi si Raja Durian, Manajer Operasional Fruit Paradise Patean Kendal, Didik, mengaku dirinya belum pernah tahu jenis durian J-Queen.
“Saya sudah membaca berita itu di Kompas.com, tapi saya belum tahu kalau pohon durian itu tumbuh di Kendal,” ujarnya.
Didik mengungkapkan, harga durian di kebunnya bermacam-macam.
Paling mahal durian jenis Montong. Harga per buahnya ada yang mencapai Rp 1,2 juta.
“Kami jualnya per kilogram. Karena duriannya besar, jadi mencapai Rp 1,2 juta,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan Kabupaten Kendal Cipto Wahyono mengatakan, pohon durian yang tumbuh di Kendal adalah durian lokal.
Harganya paling mahal di kisaran ratusan ribu rupiah.
Baca Juga : Terlihat Mesra, Ini 5 Fakta Rencana Pernikahan Ahok dan Bripda Puput
Harga durian yang harganya setinggi itu adalah jenis durian Montong dan Kumbokarno.
“Saya baru dengar kalau di Kendal ada durian J-Queen. Apalagi sampai harganya segitu,” jelasnya dilansir Grid.ID dari Kompas.com.
Sebelumnya di Tasikmalaya ada jenis durian bernama J-Queen, yang harganya mencapai Rp 14 juta per buah.
Rupanya durian jenis J-Queen ini ditemukan oleh Aka(32), pria asal Tasikmalaya yang pernah mengenyam pendidikan di Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta.
Menariknya, semasa kuliah Aka ternyata mengambil jurusan psikologi.
Tapi kini ia justru banting setir menjadi petani durian.
J-Queen merupakan durian varietas baru yang merupakan hasil perkawinan beberapa durian unggulan di Indonesia.
Menurut Aka, rasa durian ini cukup unik, seperti percampuran antara kacang dan mentega.
Juga terdapat rasa pahit dan manis yang seimbang yang menjadi ciri khas durian ini.
Daging buahnya berbentuk bulat dengan warna kuning emas, tidak ada yang lonjong.
Jika dilihat dari penampakan luar, durian ini nampak berbeda dari durian pada umumnya.
J-Queen memiliki bentuk bulat sempurna dan terlihat enam garis jalur buah di dalamnya.
Baca Juga : Bukan karena Stroke dan Pendarahan Otak, Robby Tumewu Meninggal Akibat Infeksi Paru-paru
Menurut penuturan Hinhin, durian ini memiliki daging yang tebal dan jarang berbiji.
"Durian jenis J-Queen ini 95% tidak ada bijinya. Semuanya daging tebal dengan rasa yang menggoda," ungkapnya.
Aka mengungkapkan bahwa durian J-Queen hanya berbuah tiga tahun sekali.
Setiap berbuah pun, satu pohon paling banyak hanya bisa menghasilkan 20 buah durian.
"Durian J Queen ini pun berbuah di pohonnya tiga tahun sekali. Setiap pohonnya hanya berbuah paling banyak 20 buah.
Pohon durian ini hanya saya yang punya dan tak diperjualbelikan bibitnya selama ini," kata Aka, saat wawancara khusus dengan Kompas.com, Sabtu (26/1/2019).
Aka juga menuturkan bahwa dirinya memiliki perkebunan durian di Jawa Tengah dan Jawa barat dan berupaya meningkatkan kesejahteraan petani buah unggulan Indonesia ini.
"Niat saya ingin meningkatkan kesejahteraan para petani dengan menciptakan durian unggulan.
Saya selama ini memiliki kebun durian di Kendal, Pekalongan, Banyumas, Pangandaran, dan Gunung Tanjung, Manonjaya, Tasikmalaya," tutur Aka(*)
Penulis | : | Nailul Iffah |
Editor | : | Nailul Iffah |
Komentar