Suatu hari, pemiliknya menyadari keanehan pada telinga pink Diffy.
"Gejala awalnya alergi seperti gatal, kulit terbakar hingga kulit mengelupas", kata wanita tersebut.
Namun makin hari tumbuh koreng pada telinga Diffy hingga telinganya tiba-tiba putus.
Alergi ini diyakini berasal dari bahan kimia seperti hidrogen peroksida dan pemutih yang ditemukan dalam pewarna.
Zat kimia ini telah dilaporkan memiliki reaksi yang berbeda untuk hewan dibandingkan dengan ketika digunakan pada manusia.
Semoga kisah Diffy ini jadi pembelajaran untuk semua pemilik hewan peliharaan, ya.
Mari nikmati saja keindahan alami hewan peliharaan tanpa melakukan apa pun yang dapat membahayakan mereka.
Baca Juga : Heboh! Seorang Murid Menoyor Kepala Guru Honorer Tuai Kecaman Netizen
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
Komentar