GridPop.id - Empat puluh sembilan orang telah tewas dan 48 lainnya terluka setelah penembakan massal di dua masjid Christchurch, Selandia Baru.
Ini adalah serangan teror terburuk yang pernah terjadi di negara tersebut.
Saksi mata, Nour Tavis mengatakan dia berada di barisan depan Masjid Al Noor di Deans Ave bersama temannya ketika penembakan dimulai.
Awalnya mereka tidak tahu suara itu.
"Lalu kami mendengar teriakan ... semua orang panik," katanya.
"Ada penembakan dan penembakan dan penembakan, orang-orang berlari dan tiba-tiba Anda melihat mereka jatuh."
Baca Juga : 6 Orang WNI Berada di Dalam Masjid yang Diberondong Tembakan, 3 Orang Selamat, 3 Lagi Belum Ditemukan
Tavis melihat seseorang mendobrak jendela dan melompat keluar.
"Itu satu-satunya cara untuk melarikan diri," katanya
Ketika ia dan yang lainnya berlari untuk menghindari penembakan yang dilakukan di dalam masjid.
Tavis memanjat pagar setinggi 1,5 meter dan menggedor pintu tetangga.
Ia mati-matian berharap seseorang akan menolong dan membawanya ke tempat yang aman dan ternyata berhasil.
"Kami masuk ke sana dan saya bisa melihat orang lain tertembak, saya bisa melihat darah," katanya.
Baca Juga : Sempat Diduga Tewas, Seorang Korban Penembakan Bangun Saat Akan Dibawa ke Kamar Jenazah Rumah Sakit
Tavis kemudian mencoba kembali ke masjid dan membantu yang terluka. "Ada orang yang mati kehabisan darah, itu mengerikan."
Teman Tavis kehilangan istrinya dalam serangan itu.
"Ketika dia mendengar suara itu dia ingin pergi dan memastikan suaminya aman. Dia terkena peluru," katanya.
Baca Juga : Hidup Sebagai Pengusaha, Reino Barack Merasa Kasihan pada Syahrini yang Kerap Kena Nyinyir di Dunia Hiburan
Baca Juga : Mengerikan! Detik-detik Penembakan di Masjid Selandia Baru, Puluhan Korban Berjatuhan Bersimbah Darah
Komentar