Dia segera menuju masjid ketika mendengar kabar penembakan itu.
Ia pun mendengar kisah kepahlawanan ayahnya utnuk menyelamatkan jemaah lainnya.
Baca Juga : Sempat Diduga Tewas, Seorang Korban Penembakan Bangun Saat Akan Dibawa ke Kamar Jenazah Rumah Sakit
Di mata Omar, Nabi adalah sosok yang membantu pengungsi yang ingin memulai hidup baru di Selandia Baru dan merupakan presiden aosiasi Afghanistan.
"Dia membantu setiap orang yang menjadi pengungsi. Entah Anda berasal dari Palestina, Irak, Suriah. Dia adalah orang pertama yang mengulurkan tangan," katanya.
Keluarga Nabi pindah ke Selandia Baru dari Afghanistan ketika Uni Soviet menginvasi negara tersebut apda 1979 hingga 1989 silam.
Baca Juga : Mengerikan! Detik-detik Penembakan di Masjid Selandia Baru, Puluhan Korban Berjatuhan Bersimbah Darah
Menggunakan senapan semi-otomatis hingga shotgun, Tarrant yang menyiarkan aksinya di media sosial menyerang dan membunuh 49 orang.
Dia pertama menyerang Masjid Al Noor dan menewaskan 41 jemaah di sana sebelum bergerak menuju Masjid Linwood dan melakukan penembakan.
Polisi bergerak cepat dengan menangkap empat orang, tiga pria dan satu perempuan, di dalam mobil beberapa jam setelah penembakan terjadi.
Baca Juga : 6 Orang WNI Berada di Dalam Masjid yang Diberondong Tembakan, 3 Orang Selamat, 3 Lagi Belum Ditemukan
Petugas mengungkapkan mereka menemukan dua bom rakitan di mobil para terduga teroris, dan berhasil dinetrelkan oleh militer. (*)
Source | : | Daily Mirror |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar