GridPop.ID - Bukan Nikita Mirzani namanya jika tidak pernah ada sensasi di sekitarnya.
Nikita Mirzani kerap menunjukkan sikap gerah terhadap seseorang yang biasa diunggah di akun media sosial.
Orang-orang yang disebutkan Nikita Mirzani pun beragam, baik dari kalangan artis dan publik figur.
Salah satunya ialah sosok chef bernama Puput Carolina yang disebut Nikita dengan panggilan mangkok bakso.
Beberapa waktu belakangan, Nikita Mirzani dilaporkan ke polisi oleh chef Puput Carolina dengan dugaan kasus pencemaran nama baik.
Nama chef Puput Carolina mulai mencuat karena kasusnya dengan Nikita Mirzani.
Di mana Puput Carolina merasa mendapat ancaman lewat sosial media sehingga Nikita Mirzani dilaporkan ke polisi.
Nikita Mirzani dilaporkan ke polisi pada tanggal 7 Desember 2018 oleh Puput Carolina.
Puput Carolina merasa perlu melaporkan Nikita Mirzani ke polisi karena takut ancaman yang diberikan kepadanya menjadi kenyataan karena Nikita Mirzani pernah terlibat kasus penganiayaan.
Sebelum melaporkan Nikita Mirzani ke polisi, pada bulan Oktober kemarin Puput Carolina juga pernah melaporkan Nikita Mirzani ke KPI atas pencemaran nama baik.
Baca Juga : Nikita Mirzani Tidak Memakai Bra Saat Hamil Karena Merasa Sesak, Ini Penjelasan Pakar
Hal ini dilakukan Puput Carolina bukan tanpa asalan.
Pasalnya ketika membawakan salah satu acara, Nikita Mirzani menyebut Puput Carolina sebagai orang yang dekat dengan narkotika.
Tidak merasa demikian, tentu Puput Carolina tidak terima dengan perkataan Nikita Mirzani.
Baca Juga : Daripada Reino Barack, Nikita Mirzani Lebih Pilih Menikah dengan Juragan Ketoprak
Puput Carolina menganggap pernyataan itu telah menggiring opini masyarakat dan mencemarkan nama baiknya.
Dalam sesi wawancara dengan Feni Rose di acara Rumpi edisi (13/12/2018), Puput Carolina ditanya apa alasannya sangat kesal dan sebal dengan Nikita Mirzani.
Puput Carolina pun memberikan sederet jawabannya.
"Gimana ya, aku merasa yang dia omong itu fitnah semua," tuturnya seperti GridPop.ID kutip dari video di kanal Youtube TRANS TV Official, Selasa (26/3/2019).
Baca Juga : Tudingan Nikita Mirzani Terkait Reino Barack Pacari Syahrini di Belakang Luna Maya Dibenarkan Denny Darko
Awal mula perseteruan keduanya adalah karena masalah grup WhatsApp.
"Di grup WhatsApp itu ada yang capture dan kasih ke dia (Nikita Mirzani), memang orang-orang lagi ngomongin dia. Karena yang punya grup WA itu pacarnya diposting sama Nikita lagi pakai bikini trus dikata-katain apa gitu lah. Yang punya grup bilang, 'ni gimana ya cara nglaporin ni orang?' Lalu terjadilah diskusi itu (membicarakan Nikita)," jelasnya.
Lalu, Puput Carolina menerima DM dari Nikita Mirzani yang menanyakan arti obrolan Puput dan yang lainnya di grup itu.
Menurut Puput Carolina, Nikita Mirzani salah menangkap maksud dari obrolan itu.
Puput Carolina juga menyebutkan, Nikita pun sempat mengeluarkan kata-kata kotor kepada Puput.
Yang membuat Puput Carolina semakin sebal dengan Nikita Mirzani adalah karena salah satu anggota tubuhnya dibilang mangkok bakso.
Baca Juga : Diduga Tersindir Ucapan Rekan Aisyahrani, Nikita Mirzani Ancam Bakal Bongkar Aib!
"Kan tiap kali makan bakso kan gue jadi trauma," kata Puput Carolina sambil tertawa.
Berdebat dengan seorang Nikita membuat kehidupan chef Puput Carolina menjadi sorotan.
Salah satunya adalah huniannya yang memiliki dapur minimalis namun tetap mewah.
Menjadi seorang chef tentunya hal yang menarik untuk disimak adalah isi dapur milik Puput Carolina.
Hal ini pun langsung berimbas dengan kondisi dapur dari Puput yang cukup mengejutkan.
Ia tampak beberapa kali menampilkan keahliannya dalam memasak.
Dalam kegiatan memasak tersebut, dapur dari Puput pun langsung jadi sorotan.
Meski sederhana, terlihat peralatan dapur dari Puput sangat tertata dengan baik.
Beragam hiasan semakin menambah cantik dapur dari Puput ini.
aI pun kerap membagikan aksi memasaknya di dapur dengan berbagai informasi seputar dunia masak memasak.
View this post on Instagram
(*)
Source | : | YouTube,Instagram |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar