PANDANGAN MEDIS TENTANG FENOMENA TERSEBUT
Beberapa waktu lalu, dunia sosial media dihebohkan oleh video yang memperlihatkan bayi bisa berjalan usai dilahirkan.
Fenomena di atas, ungkap Parents Editor Huffington Post Caroline Bologna, dianggap terlalu berlebihan. Apalagi kalau didengar lebih jauh percakapan perawat yang agak lebay dalam video itu.
Terdengar perawat mengatakan, "Ya Tuhan, bayi perempuan ini mau berjalan. Luar biasa."
Kemudian disahut oleh perawat lainnya, "Oh my God, saya berusaha memandikannya tapi dia meronta untuk terus melangkahkan kakinya."
Meski banyak netizen menganggap kejadian ini fenomena ajaib dan luar biasa, tapi dalam pandangan medis, bahkan orangtua yang berpengalaman punya bayi, berani mengatakan, fenomena yang dialami bayi di atas adalah normal, bukan keajaiban.
Reaksi bayi yang seolah meronta, kemudian seolah ingin berjalan saat kedua kakinya diletakkan di atas alas kasur adalah bagian dari refleks yang dimiliki setiap bayi baru lahir.
Refleks ini dinamakan dengan refleks berjalan, alias stepping reflex.
Refleks ini menjadi acuan, apakah kondisi otak bayi normal atau tidak, juga dapat mengukur bagaimana aktivitas syaraf-syaraf di otak bayi. Bila ada gangguan, refleks itu tidak akan muncul.
Menurut dr Irene, Sp.A dari Rumah Sakit Grha Kedoya, dengan refleks berjalan (stepping reflex), bayi kecil akan menggerak-gerakkan atau melangkahkan kaki manakala kita angkat dan menyentuhkan satu kakinya ke lantai.
Jika ini kita lakukan pada bayi di atas 3 bulan, si kecil akan berusaha menapakkan kakinya dan melakukan gerakan melangkah.
Refleks ini tidak ditemui pada anak yang mengalami cerebral palsy atau keterlambatan mental lainnya.
Source | : | Nakita.id,Dailymail.co.uk |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Gridaidi |
Komentar