GridPop.ID - Seorang gadis kecil mengalami infeksi hingga telapak kakinya membusuk.
Hal itu terjadi karena ia sempat bermain-main di kandang babi tanpa menggunakan alas kaki.
Meski peternakan babi jarang dijumpai di Indonesia, ada baiknya kita tetap berhati-hati saat mengunjungi sebuah peternakan, khususnya ke kandang babi.
Jangan sampai kita mengalami kasus mengerikan yang dialami gadis kecil ini.
Dikutip GridPop.ID dari Daily Mail via Intisari Online, Rabu (3/4/2019), seorang gadis berusia 10 tahun mendapati kakinya membusuk.
Seorang dokter mempresentasikan sebuah laporan kasus yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine.
Baca Juga : Driver Ojek Online Dikerjai di Pompa Bensin, Yamaha Mio Miliknya Dapat Tagihan Ngawur
Menurut dokter tersebut, dia memiliki kasus di mana ada seorang gadis berusia 10 tahun yang mengalami infeksi mengerikan di telapak kakinya.
Alasan dari infeksi tersebut ialah karena dia berjalan di kandang babi tanpa menggunakan sepatu.
Akibatnya telapak kaki sang gadis menderita papula dan lesi pada kaki selama 10 hari.
Kepada tim medis, keluarga mengatakan bahwa mereka telah melakukan perjalanan ke pedesaan Brasil pada dua minggu sebelumnya dan gadis itu telah bermain di kandang babi tanpa mengenakan sepatu.
Saat itulah dokter mendiagnosis dia dengan infeksi parasit yang disebabkan oleh kutu pasir yang membenamkan diri di kulit.
Infeksi ini dikenal sebagai Tungiasis, penyakit radang kulit yang disebabkan oleh kutu pasir yang dikenal sebagai Tunga penetrans.
Kutu tersebut berasal dari Amerika Tengah dan Selatan dan infeksi biasanya terjadi di daerah terpencil atau miskin.
Baca Juga : Tumor Otak Seperti yang Dialami Putra Marcella Zalianty Dapat Dipicu Benda di Sekitar Anak
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kutu pasir betina menggali sendiri ke dalam kulit, biasanya di jari kaki, sol, dan tumit.
Saat mengisap darah, tubuh kutu dengan cepat mulai tumbuh, yang menyebabkan gatal, radang, dan rasa sakit.
Lesi dapat menjadi superinfeksi dengan bakteri, ketika sel koinfeksi dengan strain yang berbeda, lalu akhirnya kaki dapat membentuk abses atau nanah.
Kemudian, melalui lubang kecil di kulit, kutu bertelur sekitar 100 telur, yang umumnya jatuh ke tanah dan menetas.
Baca Juga : Duh, Viral Video Pasangan Gancet saat Bercinta hingga Butuh Tindakan Medis, Apa Sebabnya?
Dalam waktu sekitar tiga minggu, parasit itu mati dan gejalanya mulai menurun, menurut WHO.
Ini berarti, setidaknya secara teori, penyakit ini sembuh sendiri, menurut laporan 2013 yang diterbitkan dalam PLOS Neglected Tropical Diseases.
Tetapi, di daerah yang endemik atau miskin, orang sering terinfeksi ulang dan dapat memiliki ratusan atau bahkan ribuan kutu pasir yang menempel di kulit mereka, kata para penulis.
Baca Juga : Digrebek Petugas Satpol PP, SPG di Aceh Kepergok Sedang Ngamar Bersama Bosnya di Sebuah Hotel
Menurut WHO, tingkat infeksi oleh Tunga penetrans belum pernah dihitung, tetapi WHO memperkirakan sekitar 20 juta orang berisiko terkena di Amerika.
Perawatan umumnya terdiri dari pembedahan mengekstraksi kutu pasir burrowed dan kemudian menerapkan antibiotik topikal.
Dalam kasus gadis ini, dokter mengeluarkan beberapa kutu pasir dari beberapa lesi dan kemudian merawat luka-lukanya.
Baca Juga : Baru Saja Lahir, Bayi Ini Tiba-tiba Berusaha Berjalan, Dokter Kaget Bukan Kepalang
Dikutip dari Grid.ID, World Health Organization (WHO) menyebutkan, infeksi Tungiasis ini dapat sembuh sendiri dalam waktu 3 minggu.
Cara menyembuhkannya pun cukup mudah, yakni dengan selalu membersihkan diri dengan sabun medis yang bersih. (*)
Source | : | Daily Mail,Intisari.grid.id,Grid.ID |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar