GridPop.ID - Terkadang, satu menit kecerobohan bisa menjadi tragedi yang menyedihkan.
Salah satunya dialami orang tua ini yang kehilangan anaknya sendiri.
Orang tuanya lalai hingga nyawa sang anak tak terselamatkan.
eorang bocah yang masih berusia 6 tahun, meninggal dunia secara mengenaskan akibat tenggalam di kolam renang.
Gadis kecil ini harus meregang nyawanya setelah 20 hari dirawat setelah tengggelam di kolam renang publik.
Gadis bernama Sherlyn Ler ini tenggelam karena hendak belajar renang di kolam renang, guna persiapannya masuk ke sekolah dasar (SD).
Baca Juga : Dijuluki Ratu Nyinyir, Nikita Mirzani Akui Tak Berani Melawan Sahabatnya Sendiri
Namun takdir berkata lain, semangatnya untuk bersekolah harus padam karena kecerobohan ibunya sendiri.
Tak cuma ibunya, 2 orang penjaga kolam renang yang bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan semua pengunjung, juga lalai dalam tugasnya.
Mengutip Channel News Asia via Grid.ID, Jumat (5/4/2019), kejadian yang menimpa Sherlyn Ler ini terjadi saat ia dibawa ibunya ke kolam renang Kallang Basin, pada 20 Desember 2017 silam.
Satu tahun lebih menjadi misteri, akhirnya penyebab tewasnya Sherlyn Ler terungkap pada Selasa (2/4/2019) kemarin.
Baca Juga : Misi Gila Kaisar Pendiri Tembok Besar China, Inginkan Hidup Abadi dengan Korbankan 6000 Perawan
Pelatih renang korban, 2 orang penjaga kolam renang, hingga ibu korban sendiri, menjadi sebab Sherlyn Ler meninggal dunia.
Berdasarkan laporan ahli autopsi yang tayang di Channel News Asia, awalnya Sherlyn Ler dibawa sang ibu ke kolam renang untuk berlatih.
Sherlyn Ler awalnya berniat untuk berlatih renang, sebelum resmi masuk ke sekolah dasar pada tahun itu.
Baca Juga : Terbongkar, Reaksi Orangtua Fadel Islami Saat Sang Anak Minta Restu Menikahi Muzdalifah
Ahli autopsi mengatakan, jika gadis dengan tinggi 111 cm itu belajar berenang bersama 5 orang murid lain, di dalam kolam sedalam 1 meter.
Setelah melakukan pemanasan, pelatih renang bernama Matthew Yeo, menuntun Sherlyn ke tengah kolam renang.
Saat hendak menuntun muridnya yang lain, Matthew Yeo terkejut saat ia melihat tubuh Shelyn mengapung di tengah kolam, tak bergerak sama sekali.
Ahli patologi forensik yang memeriksa kasus ini mengatakan, kecerobohan pelatih Matthew Yeo dalam mendidik, jadi salah satu sebab korban meninggal dunia.
"Manajemen kelasnya sangat buruk. Bahkan beberapa kali ada anak yang tak berada di dalam jangakauannya.
"Anak-anak butuh pengawasan lebih dalam air, dan itu tak dapat dilakukan jika sang pelatih tak bisa melihat mereka," ungkap sang ahli forensik.
Namun, kesalahan tak cuma jatuh di tangan sang pelatih korban saja.
Baca Juga : Brunei Darussalam Terapkan Hukuman Mati dengan Dirajam untuk Kaum LGBT!
Mengutip World of Buzz, dua orang penjaga kolam yang bertugas, Firdaus dan Law, diketahui lalai dalam menjalankan tanggung jawabnya.
Berdasarkan rekaman CCTV, Law sibuk menata kursi di sekitar kolam, sedangkan Firdaus tengah asyik bermain HP kala bertugas.
Padahal menurut peraturan, seorang penjaga kolam dilarang keras membawa HP saat bertugas, karena dapat mengganggu pekerjaan.
"Seorang penjaga kolam renang tak boleh bermain HP atau cuma sekedar mengobrol," ungkap sang ahli forensik.
Pasalnya, orang yang tenggelam di kolam renang akan meninggal dalam waktu 20 hingga 60 detik, tanpa suara.
Mirisnya, kecerobohan sang penjaga kolam juga dilakukan oleh ibu korban sendiri.
Diketahui tak memperhatikan putrinya sama sekali.
Sang ibu juga terlalu sibuk memainkan HPnya dan mengobrol dengan orang lain, disaat putrinya tenggelam di dekatnya.
Baca Juga : Lama Tak Ada Kabar, Penampilan Terbaru Puput Nastiti Devi Mencuri Perhatian!
Karena kasus ini, pelatih renang Matthew Yeo dilarang keras untuk membuka pelatihan renang lagi.
Dua penjaga kolam yang lalai dalam tugas, Firdaus dan Law, dipecat dari tempat tersebut.
Sedangkan sang ibu, kini disalahkan netizen karena dianggap lalai menjaga anaknya sendiri. (*)
Source | : | Channel News Asia,Grid.ID,World of Buzz |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar