GridPop.ID - Insiden mengerikan menimpa wanita asal India yang menolak lamaran kekasihnya.
Karena sikapnya tersebut, sang wanita ditikam hingga dibakar oleh sang kekasih.
Sang kekasih menjadi gelap mata menghabisi wanita tersebut.
Dikutip dari Tribun Video dan indiatimes.com, Minggu (7/4/2019), insiden tersebut terjadi di Chiyyaram, Thrissur, India pada Kamis (4/4/2019).
Korban bernama Neethu (22) merupakan mahasiswi tahun ketiga di sebuah kampus teknik swasta.
Perempuan itu juga seorang yatim piatu yang sejak kecil tinggal dengan kakek neneknya.
Baca Juga : Remaja Asal Sumatera Barat Kejang-kejang Usai Dicekoki Sabu, Terungkap Telah Jadi Koran Pencabulan
Gadis tersebut telah menjalin hubungan dengan Nidheesh (32) selama dua tahun.
Tetapi Neethu menolak saat Nidheesh melamarnya hingga membuat pelaku marah.
Korban ditikam beberapa kali oleh pelaku, kemudian pelaku menyiram bensin sebelum membakarnya.
Keluarga korban langsung menghampiri begitu mendengar suara Neethu menangis.
Namn korban ditemukan telah meninggal dunia.
Sementara itu, pelaku ditangkap oleh warga saat berusaha untuk melarikan diri.
Insiden tersebut merupakan kasus kedua di Kerala dalam waktu kurang dari sebulan.
Pada bulan Maret lalu, seorang mahasiswi yang berusia 20 tahun dibakar di siang hari bolong oleh seorang pemuda di Thiruvalla.
Korban bernama Kavitha Vijayakumar yang saat itu sedang dalam perjalanan ke kampus, ketika pelaku, Ajin Reji Mathew, mengkonfrontasinya dan membakarnya
Kavitha yang menderita 65% luka bakar dalam serangan itu dan meninggal karena luka-lukanya delapan hari kemudian.
Ajin yang merupakan teman sekelas Kavitha dari sekolah ditangkap oleh penduduk setempat ketika mencoba melarikan diri.
Meski dia mengklaim bahwa mereka sedang menjalin hubungan, keluarga Kavitha justru membantah.
Menyusul kemarahan atas insiden itu, penjualan bensin dalam botol dilarang di Kerala.
Baca Juga : Cuma Gara-gara Ayam KFC-nya Dilahap Habis, Seorang Wanita Tega Setrika Tangan dan Paha Kedua Anaknya!
Insiden yang terjadi pada Neethu adalah pembunuhan kelima yang telah dilaporkan dari Kerala sejak 2017.
Semua kasus pemicu kejahatan tersebut adalah penolakan terhadap cinta atau lamaran pernikahan.
Mengomentari hal itu, Muralee Thummarukudy, Kepala Pengurangan Risiko Bencana dalam Program Lingkungan PBB telah mengamai bahwa alasan di balik tindakan tersebut adalah kenyataan bahwa laki-laki tidak bisa menerima jawaban tidak.
Dia menyalahkan film yang memuliakan penguntit karena memberikan pesan yang salah kepada pria.
Dia juga mencatat bahwa anak laki-laki tidak diberi tahu tentang "tidak berarti tidak" dari usia muda. (*)
Source | : | indiatimes.com,Tribun Video |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar