GridPop.ID - Umumnya, daging menjadi bagian tubuh hewan yang bisa disantap makanan.
Namun di beberapa negara, darah hewan juga bisa dikonsumsi bahkan menjadi makanan populer, salah satunya olahan darah babi.
Sayangnya, mengkonsumsi makanan tersebut bisa mengakibatkan infeksi parah pada tubuh.
Hal ini terjadi pada seorang pria asal Thailand yang terpaksa kehilangan kedua kakinya usai menyantap olahan darah babi.
Dikutip GridPop.ID dari World of Buzz via Tribunnews.com, Selasa (9/4), Nopparat harus kehilangan kedua kakinya karena ia makan produk olahan darah babi yang ternyata menganding patogen Streptococcus suis.
Menurut laporan Khaosod.co.th, insiden ini terjadi 3 tahun silam saat festival Songkran 2016.
Baca Juga : 7 Fakta Suami Tega Tikam Istri di Lubuklinggau, Dikenal Sebagai Orang Baik hingga Nekat Minum Racun Babi!
Saat itu, Nopparat pulang ke kampung halamannya untuk merayakan festival tersebut.
Saat jamuan makan, ia mencicipi tahu darah babi atau puding darah babi.
Saat kembali ke Bangkok, ia merasa tak enak badan.
Baca Juga : Tren Kuliner di Tahun Babi Tanah, Begini Prediksi Ahli Feng Shui Erwin Yap
Nopparat merasakan kram otot, menggigil, serta kedinginan pada tangan dan kakinya.
Kemudian, ia memutuskan ke rumah sakit.
Setelah menjalani rangkaian pemeriksaan, dokter menemukan bahwa darah Nopparat sudah terinfeksi parah.
Mirisnya, kondisinya memburuk dengan sangat cepat.
Baca Juga : Mengerikan, Seorang Perempuan Dimakan Hidup-Hidup oleh Babi Peliharaannya Sendiri
Nopparat mengalami sepsis, gagal ginjal akut dan mengalami masalah kesulitan napas.
Melihat kondisi pasiennya, dokter pun dengan cepat menangani Nopparat.
Namun ia mengatakan bahwa 24 jam selanjunya adalah masa kritis.
Jika tidak ada kemajuan, maka Nopparat tidak akan bisa selamat.
Di titik itu, Nopparat merasakan kakinya mulai kaku.
Dokter menyarankan amputasi untuk menyelamatkan nyawanya.
Nopparat tak punya pilihan selain menuruti saran dokter.
Mau tak mau, kedua kaki Nopparat pun diamputasi.
Baru-baru ini, Nopparat diundang dalam acara talkshow untuk membagikan pengalamannya.
Dilansir oleh World of Buzz, WHO menyatakan bahwa patogen Streptococcus suis dapat masuk tak hanya melalui makanan yang dimasak kurang dari suhu 70 derajat celcius.
Streptococcus suis juga dapat masuk melalui luka atau goresan pada tangan.
Biasanya ada waktu inkubasi dari satu sampai tiga hari sebelum patogen menyerang tubuh manusia.
Beberapa gejala awal infeksi patogen yaitu demam, mual, muntah, sakit kepala parah, dan sakit otot.
Dalam beberapa kasus, infeksi dapat berujung pada meningitis.
Di beberapa belahan dunia, darah ternak memang dikonsumsi.
Tahu atau puding darah babi yang dikonsumsi Nopparat merupakan makanan populer Kanton di Hong Kong.
Makanan itu juga populer di Taiwan dan juga Vietnam.
Di Korea, olahan darah biasanya dari darah kerbau.
Olahan tersebut digunakan untuk sup, dikombinasikan bersama daging atau dimakan bersama karbohidrat. (*)
Source | : | Tribunnews.com,World of Buzz |
Penulis | : | Veronica S |
Editor | : | Veronica S |
Komentar