GridPop.ID - Akibat ketagihan game online, seorang anak membuat orang tuanya pusing tujuh keliling.
Seorang istri di Kediri kaget setelah mengetahui tagihan telepon pascabayar milik suaminya membengkak.
Dari biasanya Rp 40 ribu saja mendadak berubah menjadi Rp 11 juta.
Usut punya usut, anak lelaki mereka yang masih berusia 12 tahun dan baru kelas 6 SD itu menggunakan nomor telepon dan email ayahnya, tanpa sepengetahuan orang tuanya, untuk membeli fasilitas game online.
Dikutip dari Kompas.com, Kamis (11/4), tagihan yang harus dibayar Ririn Ike Wulandari, seorang ibu di Kediri, Jawa Timur, total mencapai angka Rp 11.994.000.
Total itu setelah Ririn melakukan penghitungan ulang dengan mengacu pada histori transaksi pembelian fasilitas di tiga game yang dimainkan anaknya.
Game online itu yakni Minecraft, Mobile Legend, serta Free Fire.
Dalam unggahan di Facebook, Ririn menceritakan kronologi kasus yang menimpanya.
Unggahan pada 5 April 2019 lalu itu, Ririn hendak membayar tagihan bulanan telepon pascabayar suaminya.
Saat itu, pembayarannya melalui beberapa aplikasi jasa pembayaran online gagal dengan keterangan kurang bayar.
Hal itu membuatnya curiga karena biasanya tagihan teleponnya hanya kisaran Rp 40 ribu saja dan saat itu dirinya merasa saldo di rekening lebih dari cukup.
Setelah itu Ririn mencoba mengecek melalui layanan m-banking.
Dari situ diketahui tagihannya mencapai Rp 6 juta lebih.
Setengah tak percaya, ia kemudian menginstal aplikasi layanan informasi dan pembayaran milik provider telepon langganannya itu.
Itu untuk memastikan apa yang baru saja dilihatnya dari m-banking itu, dan hasilnya sama.
Baca Juga : Hacker Ambil Alih Akun Medsos Pelaku Pengeroyokan Audrey, Minta Pelaku Dihukum Berat
"Di sana jelaslah terbaca oleh saya tagihannya 6.108.xxx. Saya panggil suami, dan kami shock berdua," lanjutnya.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, termasuk melalui email, notifikasi tagihan game online dari anaknya muncul.
"Dan, brudullah (datang bertubi-tubi) notifikasi di mana ada belasan tanda terima pembelian diamond di tiga game online yang saya tulis di atas," imbuhnya
Saat ini Ririn masih menempuh berbagai cara untuk mengurus dan menyelesaikan tanggungannya itu.
"Untuk transaksi berdasarkan invoice sudah saya rekap terpisah berdasarkan gamenya," ujar Ririn ketika ditemui Kompas.com, di rumahnya, Kamis (10/4).
Hasil penghitungan, Ririn menemukan sebanyak 49 transaksi.
Jumlah itu Ririn tidak menghitung beberapa transaksi yang berhasil dibatalkan dari Google Play.
Besaran transaksi itu berbeda-beda tiap jenis game online dengan pembelian minimal Rp 15 ribu hingga Rp 1 juta lebih.
Untuk Mobile Legend total tagihan Rp 3.431.000, Free Fire Rp 6.577.000, serta Minecraft dengan total tagihan Rp 789.000.
Saat ini, Ririn juga tengah melakukan daya upata sekuat tenaga menyelesaikan masalah itu.
Dia masih punya kesempatan penyelesaian sebelum tenggang pembayaran tagihan telepon pascabayar yang jatuh pada tiap tanggal 20.
Selain itu dia juga punya kesempatan untuk melakukan klaim keberatan di Google Play hingga waktu 90 hari usai transaksi.
Beberapa langkah itulah yang kini sedang Ririn lakukan.
Yakni menghubungi langsung pengembang game maupun Google Play untuk membatalkan transaksi.
"Saya ambil dua cara itu," imbuhnya.
Dari upayanya itu, dia berhasil melakukan pembatalan pembelian pada beberapa transaksi.
Bahkan pada game Minecraft, Ririn berhasil Refund total terhadap dua transaksi pada game itu dengan nominal Rp 789.000.
Dia kini masih menunggu hasil pembatalan transaksi lainnya yang prosesnya sedang berlangsung. Dia tengah berjuang agar semakin banyak transaksi yang dapat dibatalkan.
"Ini masih terus berjuang melakukan pembatalan," lanjutnya.
Baca Juga : Komentari Soal Kasus #JusticeForAudrey yang Ramai di Sosial Media, Deddy Corbuzier: 12 Lawan 1 Mah Sampah!
Tak lupa, Ririn juga menyampaikan pesannya kepada orang tua lain.
Ririn memang sengaja untuk berbagi pengalamannya itu dengan para orangtua lainnya.
Harapannya, kasus tersebut tidak menimpa orang lain dan mengajak orangtua lebih dekat dan membangun komunikasi dengan anak-anak mereka.
"Enggak berlebihan rasanya jika saya mengingatkan orang tua untuk benar-benar melek HP," tulis Ririn mengawali kisahnya dikutip Rabu (10/4/2019). (*)
Source | : | Kompas.com,Facebook |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar