GridPop.ID - Sebuah kebiasaan yang buruk bisa memberikan dampak bagi kesehatan.
Salah satu kebiasaan yang sering diabaikan ialah perawatan gigi yang baik dan benar.
Hal itu menjadi penting untuk menghindari insiden yang dialami anak di bawah ini.
Baca Juga : Meski Sering Terlihat Glamor, Penampilan Tak Biasa Syahrini saat Menanti Suami di Rumah Bikin Kagum!
Ia harus kehilangan 18 giginya dan hanya menyisakan dua gigi saja karena kebiasaan buruknya.
Seorang dokter gigi mengunggah sebuah postingan di Facebook pada hari Selasa (9/4), untuk memperingatkan orang tua tentang pentingnya kesehatan gigi anak-anak.
Sathian Ken Suravisankul, seorang dokter gigi dari klinik Smile Station yang berbasis di Phuket, Thailand, berbagai salah satu kasus yang ditanganinya.
Baca Juga : Tak Diperhatikan Pemerintah, Pria Ini Sendirian Bikin Jalan Sejauh 1,5 Km Tanpa Dibayar
Di mana ia harus mencabut 18 gigi dari seorang anak laki-laki berusia empat tahun yang menolak untuk menyikat giginya setelah minum susu.
Postingannya tersebut telah dibagikan 37.000 kali pada saat penulisan.
Melalui unggahannya tersebut, dokter gigi menulis bahwa ia merasa tidak enak pada bocah yang hanya memiliki dua gigi setelah pencabutan gigi.
Baca Juga : Ketagihan 3 Game Online Sekaligus, Seorang Anak di Kediri Bikin Dompet Orang Tuanya Jebol hingga Rp 11 Juta
Kini, anak itu hanya memiliki gigi di kedua sisi rahangnya, yang mempengaruhi cara makannya untuk saat ini.
Terungkap juga bahwa bocah itu sering tertidur dengan botol susu di mulutnya setelah ia selesai minum.
Ia pun tidak menyikat giginya setelah makan.
Karena kebiasaan itu, giginya mulai membusuk.
Ken tidak menyalahkan orang tua anak laki-laki untuk kejadian ini.
Alasannya, ia memahami bahwa orang tua menginginkan yang terbaik untuk anak-anak mereka.
Dia menekankan bahwa kerusakan gigi bukan hanya disebabkan oleh ASI tetapi banyak faktor lain seperti air liur.
Dokter gigi tersebut juga menyarankan orang tua untuk tidak membiarkan anak-anak mereka menggunakan botol susu dan dot dalam waktu yang lama.
Ia juga mendorong mereka untuk mengajari anak-anak mereka pentingnya menggosok gigi secara teratur.
Lalu, bagaimana pedoman menggosok gigi yang benar menurut medis?
Baca Juga : Hacker Ambil Alih Akun Medsos Pelaku Pengeroyokan Audrey, Minta Pelaku Dihukum Berat
Dikutip dari Kompas.com, frekuensi menyikat gigi yang baik minimal 2 kali sehari.
Dengan waktu yang tepat untuk menyikat gigi adalah pada saat pagi setelah sarapan, dan sebelum tidur malam.
Dalam waktu 4 jam, bakteri mulai bercampur dengan makanan dan membentuk plak gigi.
Menyikat gigi setelah makan bertujuan untuk menghambat proses ini.
Lebih baik lagi, jika anda menambah waktu menyikat gigi anda setelah makan siang, atau minimal berkumur air putih setiap habis makan.
Begitu juga saat tidur di malam hari.
Ketika tidur, produksi saliva atau air liur menurun, sehingga self cleansing berkurang dan membuat bakteri berkembang yang akhirnya dapat membuat gigi berlubang.
Nah, kini sudah tahu kan waktu yang tepat menyikat gigi?
Mulailah dari sekarang menerapkan kebiasaan tersebut. (*)
Source | : | Kompas.com,Facebook,Suar.grid.id |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar