Adanya kesalahan metodologi, menurut Direktur Cyrus Network, Hasan Nasbi, bisa saja terjadi hingga berakibat pada perbedaan hasil quick count.
"Quick count itu enggak akan bisa mengarang, ada kesalahan gampang terdeteksi," sebut dia kepada Kompas.com.
Menurut Hasan, jika ingin mengetahui kesalahan, auditnya bisa sangat cepat.
Cuma satu jam untuk tahu letak kesalahan atau kemungkinan manipulasi.
Kalau memang benar melakukan quick count, maka menurut Hasan, orang pasti berani buka data.
“Kalau takut, berarti ada manipulasi.”
Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) yang mewadahi lembaga-lembaga survei di Indonesia telah menyatakan akan memanggil dua lembaga survei yakni Puskaptis dan Jaringan Suara Indonesia untuk menjelaskan metodologinya.
Dari sanalah kita akan memperoleh jawabannya.
Baca Juga : Wajib Tahu, Ini Beda Quick Count dan Exit Poll, Mana yang Lebih Dipercaya?
Baca Juga : Serasi Banget! Pasangan Edhie Baskoro dan Aliya Rajasa Kenakan Batik Couple saat Datang ke TPS
Artikel ini sudah tayang di Intisari dengan judul Cara Memastikan Quick Count Abal-abal, Hanya Butuh Waktu Satu Jam
Source | : | intisari,Suar.ID |
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Grid. |
Komentar