Korban memang sedang dalam kondisi lemah dan belum tidur karena harus melakukan penghitungan suara di TPS yang dipimpinnya.
Ia bersama dengan petugas lainnya baru saja selesai menghitung suara pukul 04.00.
"Jam 05.00 baru mengantar (rekapan hasil hitung suara) ke kelurahan dan langsung berangkat karena anaknya jam 07.00 harus ujian. Bisa dipastikan kondisi fisiknya sudah lelah ya karena, kan, mengurus TPS sampai pagi. Fisiknya lemah, mata ngantuk," ujarnya.
Peristiwa nahas tersebut korban mengalami luka serius di bagian wajah.
Hingga akhirnya tewas saat perjalanan menuju ke rumah sakit terdekat.
Beruntung anak korban selamat dan hanya mengalami luka ringan.
Masih melansir dari sumber yang sama, peristiwa meninggalnya Ketua KPPS akibat kelelahan juga terjadi di Kabupaten Bogor.
Namun, korban yang bernama Jaenale meninggal saat pemilu berlangsung Rabu (17/4/2019). (*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Bunga Mardiriana |
Editor | : | Bunga Mardiriana |
Komentar