GridPop.id - Berbagai cerita di balik pemilu kerap didengar.
Diantaranya cerita tentang calon legislatif alias caleg yang gagal.tak terpilih.
Banyak hal tak masuk akal terjadi setelah mereka tahu
Kisah calon anggota legislatif yang gagal melaju ke Senayan lalu mengungkit-ngungkit barang yang pernah diberikannya, seperti yang terjadi pada Pemilu 2014, kembali terjadi.
Kali ini, di Pemilu 2019, terjadi di Kelurahan Tomolou, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara.
Akibatnya, warga tiba-tiba mengembalikan seluruh bantuan yang diberikan caleg bernama DPR RI Ahmad Hatari, Jumat (19/04/2019).
Bantuan tersebut di antaranya berupa karpet serta jam duduk besar.
Peristiwa itu terjadi karena warga tersinggung ketika Ahmad Hatari memberikan sambutan kepada jemaah seusai shalat Jumat siang tadi.
Dalam sambutannya itu, Ahmad Hatari membahas masalah bantuan yang selama ini ia berikan, namun timbal baliknya tidak sesuai harapan.
Caleg dari Partai Nasdem itu hanya meraup 700 suara di Pemilu 2019.
Pernyataan Ahmad Hatari yang juga masih anggota DPR RI Dapil Maluku Utara itu spontan membuat warga marah.
Baca Juga : Penampilan Lesunya Saat Dampingi Prabowo Jadi Sorotan, Dokter Katakan Sandiaga Uno Seharusnya Bed Rest
"Jemaah yang ikut shalat Jumat itu terbawa amarah yang tidak bisa dibendung lagi, mereka langsung berteriak Ahmad Hatari agar keluar dari masjid dan meninggalkan Kelurahan Tomalou, karena di tempat ibadah ini Ahmad Hatari menyinggung soal bantuan di Masjid Tomalou."
"Dari bantuan itu kata Ahmad Hatari sudah diberikan, namun suara yang ia dapat di Kelurahan Tomalou tidak signifikan," ujar Saiful.
“Berdasarkan informasi bahwa Ahmad Hatari tidak puas karena mendapat 700 suara di Tomalou. Dia juga sempat menyentil beberapa calon legislatif yang mendapatkan suara signifikan di Tomalou, padahal kata dia, tidak memberikan bantuan ke Tomalou,” katanya lagi.
Baca Juga : Update Hasil Real Count Pilpres 2019: Jokowi-Amin Masih Ungguli Prabowo-Sandi
Kemarahan warga itu membuat Ahmad Hatari langsung keluar dari masjid dan meninggalkan kelurahan itu.
Warga pun kemudian mengeluarkan seluruh bantuan dari dalam masjid berupa karpet dan sebagainya ke Kelurahan Gurabati yang merupakan asal dari Ahmad Hatari.
Bantuan tersebut ditolak warga Kelurahan Gurabati. Akibatnya, warga kedua kelurahan itu terlibat adu mulut hingga saling lempar menggunakan batu.
Beruntung kejadian itu tidak melebar setelah anggota Polres Tikep dibantu BKO Brimob datang.
Kapolres Tidore Kepulauan AKBP Doly Heriyadi yang dihubungi Kompas.com mengatakan, saat situasi di dua kelurahan itu sudah aman dan kondusif.
Meski begitu, personel masih berjaga-jaga dan melakukan patrol mengantisipasi dan memastikan kejadian itu tidak berkembang.
“Untuk saat ini situasi sudah aman dan terkendali, normal seperti biasa,” kata kapolres.
“Anggota polres masih melakukan pejagaan dan patroli dialogis di kedua keluraham memastikan kejadian tidak berkembang,” kata kapolres lagi.
Baca Juga : Update Hasil Real Count Pilpres 2019: Persaingan Ketat Terjadi di 4 Provinsi
Baca Juga : Penampilan Lesunya Saat Dampingi Prabowo Jadi Sorotan, Dokter Katakan Sandiaga Uno Seharusnya Bed Rest
Artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul "Tersinggung soal Perolehan Suara, Warga Kembalikan Karpet dari Caleg".
Source | : | intisari-online.com,Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Grid. |
Komentar