GridPop.ID - Sejak divonis kanker darah, kini kondisi kesehatan Ani Yudhoyono selalu disampaikan oleh anak-anaknya dan menantu melalui akun Instagram.
Bahkan, beberapa waktu belakangan, Ani Yudhoyono juga membagikan potretnya di akun Instagram pribadi.
Melalui unggahannya, Ani Yudhoyono menyampaikan perasaannya.
Dibalik ungkapan harinya tersebut, tak bisa dipungkiri jika kondisi Ani Yudhoyono juga semakin menurun.
Hal itu disebabkan kemoterapi yang pasti menguras tenaganya.
Jelas terlihat wajah pucat, lebam, hingga tubuh kurus di setiap foto Ani Yudhoyono.
Walaupun begitu, kondisi Ani Yudhoyono dikabarkan sudah mengalami kemajuan, sehingga bisa dilakukan pengobatan selanjutnya.
Dikutip dari Sajian Sedap, sSebagai penderita kanker darah, Ani Yudhoyono tentu harus menjalani diet ketat.
View this post on Instagram
Salah satunya, dokter melarang Ani Yudhoyono meminum air yang sudah dua jam terbuka.
Jadinya, Ani Yudhoyono harus minum dalam botol-botol kecil supaya tidak sampai dua jam airnya sudah habis.
"Teman-teman Memo selama dirawat. Karena Memo tidak boleh minum air yang sudah 2 jam terbuka, jadi dicari botol kecil yg tidak sampai 2 jam habis," tulis Annisa Pohan dalam instagram story-nya pada Rabu (20/2).
Dalam sebuah wawancara TV, Annisa juga menjelaskan kalau sang menu makan sang mertua harus diperhatikan betul.
Pasalnya, makanan yang harus dikonsumsi Ani Yudhoyono harus segar dan tak boleh dihangatkan.
"Makanannya sekarang harus diatur, bener-bener harus bersih, steril. nggak bisa udah dimasak lama atau makanan kalengan, atau banyak pengawet. Jadi harus fresh dan sehat, jadi bener-bener makanannya harus dijaga," terang Annisa Pohan.
Bukan hanya dari keluarga, dukungan kepada Ani Yudhoyono juga datang dari sejumlah pihak.
Salah satunya adalah Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Sebagai sesama penyintas kanker, Sutopo Purwo Nugroho memahami betul apa yang saat ini dirasakan Ani Yudhoyono.
Karena itulah Sutopo mengirimkan doanya saat dirinya sedang menjalani kemoterapi ke-8 di RSPAD Jakarta.
"Sengaja saya mengirimkan doa untuk kesembuhan Ibu Ani SBY dari sakit kanker darah. Saat ini beliau sedang dirawat di NUS Hospital Singapore," kata Sutopo dalam video berdurasi 57 detik, Kamis (14/2/2019).
Tak hanya doa, Sutopo juga memberikan tips sehat untuk Ani Yudhoyono.
Menurutnya, kanker mengajarkan agar manusia agar lebih meningkatkan kualitas hidupnya lebih baik.
"Sakit kanker berarti kualitas hidup harus lebih baik. Jaga pola makan. Bagaimana caranya Hindari makanan yang disukai kanker. Hindari gula kalau perlu tidak usah konsumsi lagi," imbuhnya.
Dalam akun instagramnya, Sutopo juga membagikan resep manjur untuk Ani Yudhoyono.
"Bu Ani SBY,
Menjalani kemoterapi pasti membuat stamina tubuh drop, nafsu makan turun, Hb darah turun, rasa mual, muntah, rambut rontok, dan tubuh rasanya tidak nyaman dan menyakitkan. Apalagi ditambah masih harus minum obat-obatan.
.
Disatu sisi tubuh kita harus tetap sehat karena harus menjalani kemoterapi berikutnya per 3 minggu sekali.
Saya juga pernah mengalami hal itu saat kemoterapi. Para survivor kanker pun juga merasakan hal yang sama seperti itu," tulis Sutopo.
Ia pun juga melanjutkan dengan menyebutkan makanan dan minuman yang dapat dikonsumsi Ani Yudhoyono agar cepat pulih.
"Untuk mengurangi efek kemoterapi itu, perbanyak minum jus buah naga, bit dan buah lainnya. Minum air putih yang banyak untuk melarutkan cairan kemo di tubuh. Makan ikan gabus atau yang protein tinggi. Minum penambah nafsu makan. Coba untuk meditasi untuk menenangkan hati."
Jadi tetap semangat Ibu. Jalani semua dengan sabar dan ikhlas. Ibu tidak sendirian. Kami survivor kanker selalu mendoakan ibu. Kita sama-sama saling menguatkan.
Baca Juga : Tegar dan Setia Jaga Ani Yudhoyono Saat Dirawat di Rumah Sakit, Annisa Pohan Tak Kuasa Menahan Tangis Saat Berikan Pesan Kesembuhan Untuk Sang Ibu Mertua
.
Semoga Ibu cepat sembuh dan bisa berkumpul kembali dengan keluarga. Semangat ya Bu Ani SBY." pungkas Sutopo.
Tetap semangat Ani Yudhoyono. (*)
Source | : | Instagram,Sajian Sedap |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar