GridPop.ID - Pesta demokrasi Pemilu 2019 memang sudah diselenggarakan pada Rabu (17/4/2019).
Meski hari tersebut sudah berlalu, namun masih banyak kisah-kisah unik bahkan memilukan terkait jalannya Pemilu 2019 di berbagai daerah.
Salah satu di antaranya yang banyak mencuri perhatian ialah sikap beberapa caleg yang ikut Pemilu 2019 namun tidak hasil tidak sesuai harapan.
Beberapa caleg yang gagal tersebut mengambil sikap yang menyedihkan bahkan terbilang nekat.
Salah satunya ialah Candra Saputra (26), yang kini hanya bisa menghela napas ketiga ia merogoh kantong di kemeja bergaris putih pudarnya.
Caleg muda yang gagal menduduki kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, ini langsung merenung ketika ia tahu uangnya hanya tersisa Rp 19 ribu saja.
Baca Juga : Dilaporkan ke Polisi Akibat Hina Prabowo, Reaksi Istri Andre Taulany Sangat Mengejutkan
"Tenang mas, gak apa-apa. Besok hari kemis toh? Besok aku puasa kemis sajaah," ujarnya dengan medok khas Jawanya, sambil menghitung uangnya yang lecek.
Raut wajah pria kelahiran Blora, Jawa Tengah, 29 Maret 1988 ini terlihat terpaksa tegar dan kuat.
Sembari men-charger gadget androidnya, Samsung Mega, dan mengecek Blackberry Torch-nya, ia berharap ada yang mau ikhlas memberinya uang, meski cukup untuk sehari saja.
"Insya Allah temenku ngasih ya mas. Kalo ada. Kalo ga ada ya puasa tok. Makan wes besok malem wae lah," tuturnya.
Baca Juga : Mengerikan, Potongan Tubuh Manusia Ditemukan Dalam Perut Buaya di Maluku dan Dikeluarkan Satu Persatu
Meski uangnya hanya menyisakan satu lembar sepuluh ribu, satu lembar lima ribu, dan dua lembar dua ribu, ia hanya bisa mengucapkan satu kata yaitu "Tenang".
"Masih ada Allah mas, Allah gak tidur. Justru aku bersyukur hari ini aku dapat berkah," ucapnya sambil tersenyum.
Tak hanya itu, ia juga mengaku tidak enak hati meminta uang kepada kedua orang tuanya.
Baginya, sudah tidak pantas lagi meminta uang ke orang tuanya.
"Walah ya enggak mau aku mas. Malu! Udah gede, masih minta-minta uang sama orangtua, biarlah aku urus diriku sendiri. Saya cuman berharap yang penting orangctuaku di kampung sehat," ujarnya.
Berita sebelumnya dikutip dari Warta Kota, Chandra Saputra (26), warga Pekalongan, Jawa Tengah ini sudah 10 hari berada di Jakarta.
Pria yang gagal merebut kursi kursi anggota legislatif dari Partai Demokrat ini tidur bersama puluhan tunawisma di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat.
Ia mencalonkan diri sebagai caleg Dapil 4 Kabupaten Pekalongan, tetapi gagal mendapatkan suara yang bisa mengantarnya ke kursi DPRD.
Lantas, ia pun kabur dari kampungnya di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, karena dikejar-kejar penagih utang.
Chandra Saputra pergi ke Jakarta hanya untuk menjual ginjalnya.
Rencananya, uang hasil jual ginjal akan dipakai untuk melunasi sejumlah utangnya sekitar Rp 420 juta.
Uang sebesar itu dipergunakan untuk biaya kampanye Pemilihan Caleg 2014 Dapil 4 Kabupaten Pekalongan.
Lain halnya yang terjadi di di Kelurahan Tomolou, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara.
Kisah calon anggota legislatif yang gagal melaju ke Senayan lalu mengungkit-ngungkit barang yang pernah diberikannya, kembali terjadi di sana.
Akibatnya, warga tiba-tiba mengembalikan seluruh bantuan yang diberikan caleg bernama DPR RI Ahmad Hatari, Jumat (19/04/2019).
Bantuan tersebut di antaranya berupa karpet serta jam duduk besar.
Peristiwa itu terjadi karena warga tersinggung ketika Ahmad Hatari memberikan sambutan kepada jemaah seusai shalat Jumat siang tadi.
Dalam sambutannya itu, Ahmad Hatari membahas masalah bantuan yang selama ini ia berikan, namun timbal baliknya tidak sesuai harapan.
Caleg dari Partai Nasdem itu hanya meraup 700 suara di Pemilu 2019.
Pernyataan Ahmad Hatari yang juga masih anggota DPR RI Dapil Maluku Utara itu spontan membuat warga marah.
"Jemaah yang ikut shalat Jumat itu terbawa amarah yang tidak bisa dibendung lagi, mereka langsung berteriak Ahmad Hatari agar keluar dari masjid dan meninggalkan Kelurahan Tomalou, karena di tempat ibadah ini Ahmad Hatari menyinggung soal bantuan di Masjid Tomalou."
"Dari bantuan itu kata Ahmad Hatari sudah diberikan, namun suara yang ia dapat di Kelurahan Tomalou tidak signifikan," ujar Saiful, seorang warga.
Kemarahan warga itu membuat Ahmad Hatari langsung keluar dari masjid dan meninggalkan kelurahan itu.
Warga pun kemudian mengeluarkan seluruh bantuan dari dalam masjid berupa karpet dan sebagainya ke Kelurahan Gurabati yang merupakan asal dari Ahmad Hatari.
Baca Juga : Dilaporkan ke Polisi Akibat Hina Prabowo, Reaksi Istri Andre Taulany Sangat Mengejutkan
Baca Juga : Penampilan Lesunya Saat Dampingi Prabowo Jadi Sorotan, Dokter Katakan Sandiaga Uno Seharusnya Bed Rest
(*)
Source | : | Tribunnews.com,Warta Kota,Nakita.grid.id |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar