Kembali melansir dari Kompas.com, seorang Ahli Geologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Imam A Sadisun mengatakan, analisis sementara tentang lubang sedalam 12 meter itu akibat adanya 'piping erosion' atau erosi buluh.
Biasanya, piping erosion diawali oleh adanya mata air pada lereng.
Baca Juga : Tak Disangka, Ruben Onsu Berikan Barang Super Mahal Ini Saat Jenguk Nikita Mirzani di Rumah Sakit
Lantaran sebagian material tanah pada lereng tersebut ada yang sifatnya relatif lepas, erosi buluh kemudian terbentuk.
"Pada awalnya terbentuk saluran seperti lubang pipa. Saluran tersebut lama-lama bisa membesar dan membentuk semacam gua," ujarnya saat dihubungi Tribun Jabar.
Lebih lanjut, retakan tanah akan kian besar membentuk gua-gua di dalam tanah.
Sebagian atap gua yang ada tidak cukup menahan beban tanah di bagian atasnya sehingga terbentuk lubang yang cukup besar.
"Proses ini bisa terjadi pada lapisan-lapisan endapan produk letusan gunung api atau endapan vulkanik. Sebagian di antaranya cukup sensitif terbentuk erosi piping oleh aliran air tanah," kata Imam.
Source | : | Kompas.com,Warta Kota,GridHot.ID |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar