GridPop.ID - Dikenal sebagai salah satu artis yang sukses di dunia hiburan Tanah Air, siapa yang menyangka jika Nikita Willy memiliki masa lalu kelam?
Dikutip dari Sajian Sedap, Selasa (30/4), kedua orang tua Nikita Willy, Yora Febrine dan Henry Willy, sudah lama bercerai, tepatnya sejak September 2011.
Baru-baru ini, ayah kandung Nikita, Henry Willy mengungkapkan hal tak terduga kepada putrinya.
Melalui video di kanal Youtube Oma Channel yang dipublikasikan 10 Juli 2018 lalu, Henry mengungkapkan bahwa bagaimana perilaku sang anak saat masih ABG.
Henry menyebutkan jika anaknya kerap masuk ke kafe dan minum alkohol.
Perilaku itu ditunjukkan Nikita saat ia mulai berakting di sejumlah sinetron.
Baca Juga : Pengakuan Mengejutkan Ayah Kandung Nikita Willy, Sakit Usai Cerai Tapi Tak Sekalipun Dibezuk Anaknya
Tak hanya marah, Henry juga memberi peringatan kepada Nikita agar tidak melakukan hal itu mengingat usianya masih muda.
Berbeda dengan Henry, ibu Nikita justru mengizinkan Nikita Willy.
Tak lupa, Henry juga menyampaikan harapannya agar putrinya tidak lagi terjerumus ke dunia malam.
Baca Juga : Lecehkan Perempuan, Caleg Ini Mundur Usai Video Tak Senonoh Bersama Seorang Penari Beredar Luas
Pengalaman dari Nikita Willy itu pun bisa menjadi pelajaran penting untuk lainnya.
Dikutip dari Grid Health, di Indonesia, orang dewasa berumur 21 tahun memang diperbolehkan mengonsumsi minuman beralkohol.
Dalam jangka pendek, setelah mengonsumsi minuman beralkohol, terjadi penurunan konsentrasi dan kehilangan kendali diri, hingga dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
Baca Juga : Cek Secara Detail, Jokowi Justru Sebut Tiga Pulau Ini Saat Ditanya Lokasi Ibu Kota Baru Indonesia
Sedangkan minuman beralkohol sering dikonsumsi jangka lama, minuman beralkohol dapat mengakibatkan berbagai penyakit kronis, bahkan kematian.
Berikut ini beberapa penyakit yang bisa muncul akibat sering mabuk minuman beralkohol dalam jangka panjang:
Baca Juga : Gara-gara Gagal Move On, Pria Ini Kena Getah saat Gali Lubang untuk Mengintai Mantan Pacar
1. Penyakit jantung dan pembuluh darah
Terjadi gangguan detak jantung, peningkatan tekanan darah dan denyut jantung, pembesaran jantung, serta meningkatnya risiko terkena stroke dan penyakit jantung.
2. Penyakit hati
Alkohol yang masuk ke tubuh akan terserap ke dalam aliran darah, kemudian terkumpul di hati untuk dipecah dan dinetralkan agar dapat dibuang dari tubuh.
Hanya saja, kemampuan hati dalam memproses alkohol sangat terbatas.
Baca Juga : Tragis, Gadis Muda Ini Tewas di Tangan Saudaranya Usai Menolak Kawin Paksa dengan Pria Kaya Pilihan Keluarga
Jika alkohol diminum lebih banyak dari yang bisa diolah oleh hati, maka kadar alkohol dalam darah akan meningkat.
Akibatnya, organ hati akan mengalami gangguan, mulai dari perlemakan hati, hepatitis, sirosis, hingga kanker hati.
3. Kanker
Selain kanker hati, jenis kanker lain yang juga dapat terjadi akibat sering mabuk adalah kanker mulut, kanker tenggorokan, kanker esofagus, kanker usus besar, bahkan kanker payudara.
4. Depresi
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang sering mabuk memilik risiko lebih tinggi untuk bunuh diri dan mengalami gangguan kecemasan.
Kenapa bisa begitu? Karena kita minum minuman beralkohol terlalu banyak, fungsi zat kimia otak yang mengatur mood akan terganggu, sehingga muncul gejala depresi.
5. Gangguan otak dan saraf
Menurut penelitian, sering mabuk dapat membuat otak menyusut atau mengecil.
Baca Juga : Fadel Islami Kalem saat Ditanya soal Pekerjaan, Muzdalifah Justru Naik Darah: Nggak Boleh Dong Bicara Gitu
Semakin banyak alkohol yang dikonsumsi, semakin besar pula penyusutannya.
Selain itu, terlalu banyak minum alkohol juga dapat menurunkan kemampuan berpikir dan melemahkan daya ingat, serta membuat refleks dan koordinasi gerakan tubuh terganggu.
Di beberapa negara seperti Amerika Serikat, mereka yang mengalami kecanduan alkohol membentuk kelompok pendukung yang disebut Alcohol Anonimous.
Tujuannya, supaya anggota saling menolong dan saling mengingatkan agar tidak kecanduan alkohol.
Jika merasa kecanduan alkohol dan sulit untuk menghentikannya, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
Dokter dapat memberikan konseling dan pengobatan untuk membantu melepaskan diri dari bahaya kecanduan alkohol. (*)
Source | : | Sajian Sedap,Grid Health |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar