GridPop.ID - Pernikahan Syahrini dan Reino Barack hingga kini masih jadi perbincangan publik.
Keduanya menikah di Tokyo, Jepang pada 27 Februari 2019 lalu.
Acara pernikahan tersebut digelar secara tertutup dan steril dari media.
Namun belum lama ini melalui program Restu Hingga Akhir yang tayang di SCTV, Syahrini dan Reino Barack buka-bukaan soal pernikahan mereka yang tertutup.
Mulai dari acara lamaran, pengajian, pesta lajang hingga akad nikah semuanya ditayangkan dalam acara tersebut.
Dalam acara tersebut Syahrini dan Reino tampak nyaman menceritakan detail-detail yang ada di pernikahan mereka.
Baca Juga : Terungkap! Ini yang Syahrini Lakukan Saat Reino Barack Pulang Kerja!
Salah satunya yang paling mencolok adalah, Syahrini tetap kukuh pada pendiriannya untuk menikah dengan menggunakan adat Sunda di Jepang.
Ya, memang tidak mudah untuk membawa sebuah adat ke negara lain.
Tetapi hal tersebut dilakukan oleh Syahrini demi menjaga tradisi dan darah Sunda yang telah mengalir pada dirinya.
"Tidak mudah untuk membawa budaya Sunda ke negeri Jepang. Karena adat Sunda ataupun adat istiadat Indonesia pun beragam macamnya, seperti Jawa. Dan pasti banyak itemnya. Jadi aku membawa yang penting-pentingnya saja," ujar Syahrini seperti dikutip GridPop.ID dari Tribunnews Bogor.
Demi kelancaran pernikahannya dengan adat Sunda, Syahrini sampai menggunakan jasa 2 Wedding Organizer (WO).
"Aku pun menghire 2 WO untuk WO khusus Jepang dan dari Indoensia untuk akad nikah dan prosesi adat setelah nikah," ungkap Syahrini.
Kemantapan Syahrini untuk menikah dengan menggunakan adat Sunda ternyata juga didasari akan hal lain yang berhubungan dengan leluhurnya.
Melansir dari tayangan Restu Hingga Akhir yang rilis pada (2/5/2019), terungkap bahwa Syahrini adalah keturunan dari Prabu Siliwangi.
Mengutip dari Wikipedia, Prabu Siliwangi mengawali pemerintahan zaman Pakuan Pajajaran Pasundan.
Baca Juga : Tamu Undangan Resepsi Syahrini-Reino Barack Tak Boleh Pakai Baju Putih, Bisa Jadi Ini Alasan Dibaliknya!
Ia memerintah Kerajaan Sunda Galuh selama 39 tahun (1482-1521).
Di masa itulah Pakuan Pajajaran di Bogor mencapai puncak perkembangannya.
Syahrini sendiri juga diketahui lahir di Bogor.
Hal tersebut diungkap oleh MC acara adat pernikahan Syahrini, Elly Susilawati Pasha.
Menurut Elly, Syahrini adalah seseorang yang sangat arif terhadap budaya lokalnya.
"Kenapa Syahrini itu ingin memakai konsep Sunda? Memang dari awal, Syahrini itu sejak ketemunya saya pada waktu pernikahannya Rani (Aisyahrani), memang Syahrini itu sudah pernah bilang sama saya, 'Nanti kalau saya menikah, saya ingin memakai adat Sunda'. Karena dia sangat concern, dia sangat peduli dan sangat arif terhadap budaya lokalnya. Karena Syahrini itu rupanya ada keturunan dari Prabu Siliwangi yang memang tata krama, adat istiadat selalu dipakai oleh keluarganya. Dan dia sudah berjanji kalau dia menikah dia akan membawa adat itu diperkenalkan ke dunia luar," terang Elly.
(*)
Source | : | Instagram,wikipedia,Tribun Bogor |
Penulis | : | Bunga Mardiriana |
Editor | : | Bunga Mardiriana |
Komentar