Adapun shalat tarawih di masjid tersebut berlangsung sebanyak 20 rakaat ditambah dengan 3 rakaat shalat witir.
Menurut Kasim Tahapary, para tokoh agama di Desa Wakal melakukan perhitungan penentuan 1 Ramadhan berdasarkan hisab yang telah dijalankan secara turun temurun.
“Bukan melihat kondisi alam, tapi penentuan 1 Ramadhan itu sudah dihitung sejak 1 Muharam."
"Jadi perhitungannya penetuan 1 Ramadhan itu sudah kita hitung sejak lama. Jadi sebentar ini kita semua sudah makan sahur untuk besok puasa,” ungkap Kasim kepada wartawan usai shalat tarawih.
Dia mengatakan warga di Desa Wakal punya cara perhitungan penentuan 1 Ramadhan dengan mengunakan kalender perhitungan yang telah ada secara turun temurun.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Grid. |
Komentar