GridPop.ID - Negara China memiliki kuliner ekstrem yang bisa dinikmati banyak orang.
Dikutip dari Juara.net, Selasa (1/5/2018), China menyediakan kuliner ekstrem yang mengerikan untuk disantap.
Bahkan, dari beberapa makanan tersebut disantap mentah dan hidup-hidup.
Baca Juga : Aneh Bin Ajaib! Masih Perawan, Bocah 8 Tahun Mengandung Anak Tanpa Pernah Berhubungan Seks
Untuk beberapa orang, menyantap daging hewan mentah-mentah atau hidup-hidup menjadi sesuatu yang paling dihindari.
Namun bagi sebagian lainnya, menyantap hewan-hewan tersebut adalah sesuatu yang lazim.
Dikutip dari China Underground, beberapa menu makanan ekstrem di China seperti tiram, ular, otak monyet mentah, embiro bayi bebek, dan daging keledai.
Baca Juga : Kisah Juana Maria, Ditemukan usai Terdampar di Pulau Kosong Selama 18 Tahun, Hidupnya Justru Berujung Tragis
Namun baru-baru ini, publik dibuat keheranan dengan aksi seorang wanita yang melakukan mukbang dengan memakan gurita hidup-hidup.
Bukannya sukses, wanita itu justru mengalami hal yang tak terduga.
Dikutip dari Kompas.com, Jumat (10/5/2019), seorang influencer wanita di China sontak mencuri perhatian saat sedang melakukan siaran makan atau dikenal dengan mukbang.
Wanita tersebut diketahui mukbang dengan menu seekor gurita hidup.
Dikenal dengan nama akun Seaside Girl Little Seven di platform video China Kuaishou, perempun itu berencana menayangkan siaran dirinya tengah makan hewan laut bertentakel itu.
Sayangnya, bukannya menikmati santapan tersebut, sang wanita justru mengalami kejadian kurang menyenangkan.
Baca Juga : Kelakuan Fadel Islami Bikin Muzdalifah Tak Kuasa Menahan Perasaan: Saya Menangis!
Namun seperti dilansir dari Oddity Central via Kompas.com, Kamis (9/5/2019), gurita itu mulai merayap dan menancapkan setiap tentakelnya di wajah sang wanita yang tak disebutkan identitasnya aslinya itu.
"Lihat betapa kerasnya dia mengisap wajah saja," ujar wanita itu sebelum menyadari dia berada dalam kesulitan karena gurita itu tidak mau lepas.
Dalam potongan video yang beredar di media sosial, terlihat dia berusaha untuk melepaskan gurita yang semakin kuat menancapkan tentakel ke wajahnya.
Baca Juga : Baru Nikah, Muzdalifah Meradang Suaminya Sudah Digoda Perempuan Lain: Tolong Jaga Perasaan Istri!
Bahkan, dalam salah satu potongan terlihat bagian kelopak mata wanita itu sampai tertarik.
Sang wanita itu pun mengerang kesakitan sembari terus berusaha untuk menyingkirkan binatang itu.
"Aku tidak bisa melepaskannya," ujarnya.
Baca Juga : Viral Terima Order Antar Jenazah, Begini Pengakuan Mengejutkan Yuni Sopir Grab Garut: Saya Nggak Peduli!
Akhirnya, setelah beberapa saat, gurita itu terlepas.
Namun akibatnya, bagian pipi sang wanita sedikit terkelupas.
Sambil memegang gurita dan meringis kesakitan, wanita itu mengecek wajahnya.
Ia melihat kulit wajahnya ada yang robek sebelum menyadari dia tengah melakukan mukbang.
Baca Juga : Pernikahan Bocah 13 Tahun dengan Tiga Macam Hidangan Bikin Heboh, Yang Terjadi Sungguh Tak Disangka-sangka
"Saya akan memakan gurita ini di video selanjutnya," ujarnya.
Seorang pakar Cephalopod Jennifer Mather menjelaskan perilaku gurita yang ada di video.
Melalui VICE News, Mather mengatakan seekor gurita bisa merasakan situasi yang penuh stres, kesakitan, atau menyakitkan.
Baca Juga : Sempat Lampiaskan Emosi dan Hapus Foto Pernikahan, Evi Masamba Kini Malah Sayang-sayangan dengan Suaminya
"Mereka bisa mengingatnya," papar dia.
Video itu kemudian menjadi viral di media sosial.
Usai tersebar di media sosial Barat, kebanyakan netizen memberikan komentar negatif pada wanita tersebut.
Baca Juga : Persalinannya Dianggap Janggal, Meghan Markle Dituding Berbohong dan Lakukan Konspirasi
"Dia layak mendapatkannya. Dia berusaha memakan gurita itu. Sebagai gantinya, gurita tersebut juga berusaha memakannya," kecam seorang netizen di Weibo.
"Jika saya berusaha untuk memakan gurita hidup-hidup, saya tentu bakal mengalami hal yang sama. Jadi, dia layak mendapatkannya," kata warganet lain. (*)
Source | : | Oddity Central,Kompas.com,Juara.net,China Underground |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar