Murid sekolah itu kini tercatat hanya 261 orang dan akibatnya pemerintah berencana menutup satu kelas di sekolah itu.
Namun, warga desa menolak rencana penutupan dan Michel Girerd memasukkan domba-dombanya sebagai bentuk perlawanan.
Di antara para murid itu terdapat nama-nama Baa-bete, Dolly, dan Shaun.
Girerd muncul di sekolah itu dengan 50 ekor dombanya untuk menghadiri sebuah upacara khusus yang dihadiri para guru, murid, dan pejabat desa.
Kepala desa Jean-Louis Maret juga hadir dan menerima akta kelahiran para domba tersebut.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Grid. |
Komentar