GridPop.ID - Pembunuhan sadis memakan korban siswi SMP kelas 8 di Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
Korban diduga kuat menjadi korban pembunuhan saat pulang sekolah.
Dikutip dari Tribun Style, Sabtu (8/5/2019), korban bernama Wiwik Wulandari ditemukan tewas mengenaskan dengan tiga luka tusukan di perut.
Ia ditemukan oleh seorang warga di sebuah parit kawasan Jalan Mangga, Kelurahan Lubuk Tanjung, Kecamatan Lubuklinggau, pada Jumat (17/5/2019) pukul 13.00 WIB.
Pada Jumat pagi, Wiwik masih sempat sekolah.
Salah satu temannya, Novi Harian (14), menuturkan dirinya dan Wiwik berpisah saat mereka pulang sekolah.
Saat itu, Novi pulang dahulu turun dari ojek karena rumah mereka agak berjauhan.
Baca Juga: Nekat Tentang Prabowo, AHY Disindir Sebagai Bangsawan Politik Usai Lakukan Manuver Tak Terduga
"Sekitar pukul 11.00 WIB kami pulang, saya lebih dahulu turun dari ojek kemudian baru Wiwik, rumah kami agak jauhan," kenang Novi.
Saat masih disekolah, Novi mengatakan masih bercanda dengan Wiwik.
Wiwik dikenal orang yang agak tertutup kepada orang lain namun tidak dengan sahabat karibnya.
"Memang pendiam di sekolah, kalau sudah kenal idak, sering cerita-ceirta bermain biasa di sekolah dengan saya, karena kami sama-sama kelas 8 H," paparnya.
Saat ditemukan, jasad Wiwik diduga dibunuh sekitar pukul 10.00 WIB karena mengingat darahnya masih segar, dan luka masih baru.
Ketua RT 04, Kelurahan Lubuk Tanjung, Sulaiman, mengatakan jika jalan tempat ditemukan mayat tersebut, bukan merupakan jalan yang sering dilalui oleh warga melainkan jalan menuju kebun yang dipakai warga sesekali.
"Dulu memang jalan ini tempat ke kebun, tapi sekarang jarang dipakai. Paling dipakai warga ketika pulang dari kebun saja. Karena jalan ini banyak tembusnya bisa tembus Jl Lingkar Selatan dan Perbakin," terangnya.
Dikutip dari Tribun Sumsel, Kapolres Lubuklinggau AKBP Dwi Hartono didampingi Kapolsek Lubuklinggau Barat Iptu Suryadi langsung meninjau lokasi penemuan mayat.
"Saya sudah melihat lokasi, kita lihat ada tiga tusukan dibagian perutnya." katanya.
Dwi mengungkapkan, anggotanya telah melakukan penyisiran dan informasi yang diterima dari hasil visum dokter dan laporan anggota di Rumah Sakit Sobirin mayat tersebut merupakan korban pembunuhan.
"Visumnya merupakan korban kekerasan, tapi korban seksual belum ada mengarah ke sana, anggota kita dari Reskrim dan Polsek sudah melakukan olah TKP dan Identifikasi," paparnya.
Waka Polres Lubuklinggau, Kompol Zulkarnain setelah menyambangi rumah duka mengatakan, saat ini polisi tengah bekerja.
Sudah ada titik terang dan orang dicurigai namun perlu alat bukti.
"Saat ini anggota sedang memeriksa CCTV dan mohon doanya semoga pelakunya cepat ditangkap," ungkapnya.
Saat disambangi di rumah duka Jalan Cianjur RT 07, Kelurahan Ponorogo, Kecamatan Lubuklinggau Utara II.
Kakak almarhum Teti Sutrisnawati (24 tahun), tampak terpukul.
Wiwik merupakan anak bungsu dari enam bersaudara, sedangkan orang tua bercerai.
Teti terakhir kali bertemu adiknya saat pagi hari di mana ia pergi bekerja, sedangkan Wiwik berangka sekolah.
"Kemudian sekitar pukul 11.00 WIB Wiwik mengirim pesan via Facebook," jelas Teti.
"Yuk? Kemudian baru saya balas pukul 12.00 WIB mengatakan ayuk hari ini pulang sore, kemudian setelah itu, chat tidak balas lagi," terangnya.
Kemudian sekitar pukul 16.30 WIB, ada keluarganya di Kelurahan Kayu Ara menyampaikan adiknya dibunuh.
"Kemudian datang ke Rumah Sakit Sobirin, sampai di Sobirin pas melihat kantung mayat dibuka ternyata benar itu adik saya," ujarnya.
Teti menambahkan jika selama ini Wiwik tidak mengeluh ada masalah apapun. (*)
Source | : | Tribun Style,Tribun Sumsel |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar