GridPop.ID - Meninggalnya istri Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono menyisakan duka yang mendalam bagi masyarakat Indonesia.
Ani Yudhoyono meninggal di National University Hospital, Singapura pada hari Sabtu (1/6/2019) pukul 11.50 waktu setempat.
Seperti yang kita ketahui bersama, Ani Yudhoyono telah berjuang melawan penyakit kanker darah.
Selama 3 bulan lamanya Ani Yudhoyono menjalani perawatan di rumah sakit tersebut.
Suami dan anggota keluarganya yang lain juga tak pernah absen untuk menemaninya dan memberinya dukungan agar bisa sembuh.
Salah satunya dalah sang menantu, Aliya Rajasa.
Baca Juga: Jenazahnya Dipulangkan Malam Ini, Ani Yudhoyono Akan Dimakamkan Dekat dengan Hasri Ainun Habibie
Saat menjaga Ani Yudhoyono di Singapura, Aliya sempat bercerita bahwa ibunya, Okke Rajasa juga pernah menderita penyakit kanker.
Namun, tidak diketahui secara detail kanker jenis apa yang diderita oleh Okke Rajasa.
"Selamat pagi dari suster Aliya dan Memo.. jangan lupa sarapan yaa dan menjaga stamina tubuh agar tetap sehat. Sambil kita semangatin memo supaya makannya lancar selalu, karena memang bagi yg menjalani kemoterapi makan itu menjadi tantangan sendiri. Saya ingat dulu ibu saya @okke_rajasa rajasa yg juga seorang cancer survivor 12thn lalupun mengalami hal yg sama nah ayo kita doakan dan kita semangati memo selalu yaa #WeCanBeatCancerTogether #LetsFightCancerTogether" tulisnya pada salah satu postingan di Instagram ketika merawat Ani Yudhoyono di rumah sakit di Singapura.
Mengingat ibu dan mendiang ibu mertuanya merupakan penderita kanker, sebesar apa pengaruh faktor keturunan pada kanker?
Dilansir dari laman Hello Sehat via GridHealth.ID, jika kita mempunyai keturunan kanker dalam keluarga, risiko untuk terkena kanker lebih besar.
Perlu diketahui bahwa faktor pemicu kanker mulai genetik hingga gaya hidup.
Bagi yang mempunyai keturunan kanker atau ada anggota keluarga yang mengidap kanker, mungkin akan was was apakah kita terkena penyakit ini.
Yang jelas, kasus kanker yang disebabkan karena faktor keturunan sangat kecil.
Bahkan, hanya 5-10% kasus kanker payudara dan kanker usus besar yang disebabkan oleh perubahan gen tunggal alias keturunan.
Baca Juga: Pemulangan Jenazah Ani Yudhoyono Dipercepat, Duta Besar Indonesia untuk Singapura Jelaskan Alasannya
Meski demikian, para ahli kesehatan percaya, punya keluarga atau tidak yang menderita kanker, kita tidak benar-benar bebas dari risiko kanker apabila punya gaya hidup buruk seperti merokok, makan sembarangan, dan sering terpapar polusi.
Adalah lebih penting, baik yang mempunyai faktor genetik kanker maupun tidak, untuk selalu menerapkan pola hidup sehat sebagai upaya untuk mencegah kanker. (*)
Source | : | Kompas.com,Hello Sehat,Gridhealth.id |
Penulis | : | Bunga Mardiriana |
Editor | : | Bunga Mardiriana |
Komentar