GridPop.ID - Kepergian Ani Yudhoyono menghadap sang khalik membuat banyak pihak terpukul.
Setelah berjuang melawan kanker darah yang dideritanya, Ani Yudhoyono meninggal pada Sabtu (1/6/2019) pukul 11.50 waktu setempat.
Ani Yudhoyono meninggal di National University Hospital, Singapura yang merupakan tempatnya dirawat.
Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Ani Yudhoyono sempat tak sadarkan diri.
Hal tersebut disampaikan oleh Dokter kepresidenan Mayor Jenderal TNI Terawan Agus Putranto.
"Dalam kondisi tidak sadar karena beliau sebelumnya memang ditidurkan," ujar Terawan sebagaimana dikutip dari siaran Kompas TV, Sabtu (1/6/2019).
Tim dokter terpaksa memberinya obat tidur karena Ani Yudhoyono sempat mengalami gagal nafas dan saat itu perlu dipasangkan alat bantu pernapasan atau respirator.
"Sejak kemarin (Kamis 31 Mei 2019) pakai respirator. Sudah berlangsung usaha untuk mensupport beliau. Upaya maksimal tidak membawa hasil karena kehendak Yang Maha Kuasa untuk Ibu," ujar dia.
Terawan juga menegaskan bahwa kepergian Ani Yudhoyono disebabkan perjalanan penyakit kanker darah bukan karena fakotr lain.
"Kemarin memang kondisinya membaik. Tapi tiba-tiba beliau mengalami kemunduran dan itu bukan dari apa-apa, memang dari perjalanan penyakitnya sendiri," ujar Terawan.
Pada saat-saat kritis tersebut, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun tak absen berada di samping sang istri tercinta.
Satu jam sebelum Ani Yudhoyono meningal dunia, SBY sempat menitikkan air matanya dan jatuh ke kening sang istri.
Sambil mengusap, SBY berbisik ke telinga Ibu Ani yang terbaring di Ruang ICU, National University Hospital, Singapura.
"'Memo (panggilan sayang untuk Ibu Ani), kami semua ada di sini. Air mata yang jatuh itu adalah air mata cinta, air mata kasih dan air mata sayang'," ucap SBY saat bercerita di depan Presiden Joko Widodo, Presiden ketiga RI BJ Habibie dan sejumlah tamu yang datang melayat di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/6/2019) malam.
SBY yakin Ibu Ani bisa mendengar kata-katanya tersebut meski sedang tidak sadarkan diri karena dibius.
Beliau bahkan menyebutkan bahwa Ibu Ani sempat menitikkan air matanya.
"Tetapi saya melihat di pelupuk matanya ada titik-titik air mata. So she was listening to us. Karena mungkin orang-orang yang disayangi itu masuk dalam hati dan pikiran," kata SBY.
SBY pun menceritakan saat-saat terakhir Ibu Ani menghadap ke Sang Pencipta.
Ia mengatakan, wajah Ibu Ani terlihat bahagia dan rileks.
"Saya ucapkan, 'Ibu, selamat jalan, semoga Memo hidup tenang di sisi Allah SWT'," ucap SBY sambil menitikkan air mata dan nada bicaranya terbata-bata. (*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Bunga Mardiriana |
Editor | : | Bunga Mardiriana |
Komentar